Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | [Miss You] Savana Iblis

1 November 2018   05:15 Diperbarui: 1 November 2018   05:47 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya masih berbaik hati menyisakan APTX 101 untuk Anda, Tuan Oz," Rot tersenyum penuh kemenangan.

"Kau! Setan!" Tuan Oz menggeram seraya bergulingan di atas lantai memegangi lehernya dengan kedua tangan.

"Saya kira sebentar lagi kita akan melewati fase yang amat menyenangkan, Tuan Oz. Saya akan mati bahagia dan Anda akan hidup memuakkan dengan wajah dan tubuh idiot!" Rot kembali terduduk. 

"Dan sebelum saya mati, ada baiknya saya mengakui. Sayalah yang membebaskan El! Saya pula yang menyuruhnya melarikan diri melewati jalan rahasia rancangan Anda..." suara Rot mulai melemah. Napasnya naik turun. Demikian juga dengan denyut jantungnya. Mulai berpacu tidak beraturan.

"Kau...telah menunjukkan savana iblis itu Rot?...arrrrgggggghhh....." Tuan Oz kembali memegangi lehernya. Sesaat kemudian tubuhnya mengejang.

Dan tepat di kisaran waktu tiga puluh menit terlewati, Rot merebahkan diri.

Blaaaaaaarrrrrr!!!

Tubuh lelaki muda itu hancur berkeping serupa butiran debu.

***

El berlari sekuat tenaga. Entah apa yang mendorongnya berbuat demikian. Mengapa pula ia tiba-tiba memutuskan untuk melarikan diri dari tempat aneh itu. Padahal sebelumya ia sudah menandatangani perjanjian bermaterai. Merelakan kabel-kabel listrik menjamah sekujur tubuhnya. Juga mengizinkan niat Tuan Oz untuk menyuntikkan formula  APTX 101.

Mungkinkah karena lelaki bernama Rot itu? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun