"Ni! Kukira aku akan segera melahirkan..."
Dan malam itu rembulan menjadi saksi. Nini Surkanti menolong persalinan madunya sendiri.
Kisah telah bergulir sedemikian rupa. Seperti waktu yang terus melaju tidak bisa dicegah. Demikian pula kisah petualangan Kitab Kalamenjara yang akhirnya larung terbawa arus sungai menuju lautan lepas.
Seekor anak Hiu yang petang itu kebetulan tengah kelaparan, melihat sebuah benda kecil terapung di hadapannya, sontak giras berenang menghampiri.
Hap!
Kitab Kalamenjara sudah berada di dalam perut anak Hiu itu. Yang terjadi kemudian adalah, tubuh anak Hiu menggelembung. Terus membesar beratus kali lipat. Matanya yang lucu berubah menjadi nanar dan beringas. Mulutnya yang semula mungil melebar dengan gigi-gigi taring bergerigi tajam menyeringai.
Tapi, sayang sekali cersil ini harus tuntas sampai di sini. Penulisnya sudah mengantuk dan lelah.
Izin rehat dulu nggih, sampai jumpa lagi di lain kisah...
Bersambung ke sekuel 2 Asmara di Lereng Lembah Srnduri
***
Malang, 06 Oktober 2018
Lilik Fatimah Azzahra