Tuhan...pagi ini beri aku satu kecupan. Maka aku akan berlari mengejar matahari. Melupakan segala resah. Meniadakan rupa-rupa gundah gulana.
Tuhan...pagi ini beri aku satu pelukan. Maka aku akan melenggang ringan meniti jalanan. Menyusuri setiap lekukan. Melewati tanjakan dan turunan kehidupan yang Kauhadapkan. Atas namaMu dari segala keagungan.
Sebab tak ada dalam kamusMu. Pagi yang menghilang esok ia tak akan kembali. Atau matahari merajuk lebih dari separuh hari.
Tuhan...kecup dan pelukMu adalah pengobat paling mujarab. Bagi jiwa-jiwa lelah yang dilanun gelap. Pun, bagi hamba-hamba sahaya yang terkurung dalam kungkung labirin mahzab.
***
Malang, 05 Oktober 2018
Lilik Fatimah Azzahra