Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kita di Hadapan Kata-kata

19 September 2018   08:46 Diperbarui: 19 September 2018   09:13 560
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
elheraldo.co | shutterstock_501071983.jpg

Kita di hadapan kata-kata tak lebih dari sebuah arca. Yang membisu gagu tanpa bisa berbuat apa-apa. Lihatlah. Ketika kata-kata berdansa bersama kebencian apakah kita mampu mencegah atau meredam? Juga, pada saat kata-kata menyanyi sesuka hati, mempersembahkan lagu kenyinyiran tiada henti. Kita serupa boneka. Diam nyaris tak bisa membungkam.

Kita di hadapan kata-kata tak ubahnya seperti terdakwa. Duduk meringkuk di kursi pesakitan menunggu palu diketuk pengadilan. Tok!Tok!Tok! Palu dipukulkan seharusnya bukan di atas permukaan meja tapi lebih tepat di pusat batok kepala.

Siapa yang mampu mencegah manakala kata-kata sudah beringas bagai hujan yang tumpah menderas? Menerjang ke sana ke mari merupa taufan yang tak peduli. Apakah yang diucap itu bernurani,  beradab ataukah malah biadab.

Kita di hadapan kata-kata tak ubahnya seperti pecundang. Yang sering gagal mengendalikan tali kekang. Yang lebih suka terjerembab di atas tumpukan sampah ujaran. Lalu memilih mati. Tak terhormat. Dieksekusi oleh kata-kata kita sendiri.

***

Malang, 19 September 2018

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun