Miss. Sherlick
Bag. 2
Cerita sebelumnya: Miss. Sherlick bersama sepupunya Jhon tengah menangani sebuah kasus rumit. Dimulai dari sehelai rambut yang ditemukan mereka berharap akan segera mendapatkan titik terang.
-------
Hari beranjak senja. Udara di penghujung bulan Agustus dingin menggigit. Aku baru saja menarik tirai jendela apartemen ketika terdengar langkah tergesa menaiki anak tangga. Disusul ketukan pada pintu berulang-ulang.
Langkahku beralih menuju pintu. Begitu menguak daunnya, sosok tinggi semampai, berkumis, rambut pendek model jamur, sudah berdiri di hadapanku.
"Apakah Anda Miss. Sherlick?" sosok itu bertanya gugup. Aku mengangguk.
"Maafkan saya mengganggu istirahat Anda, Miss. Sherlick. Saya harus bicara dengan Anda!"
Aku menggeser daun pintu lebih lebar. Mempersilakan tamu istimewa itu masuk.Â
"Anda masih suka minum white coffee, bukan?" aku tersenyum.
"Bagaimana Anda tahu saya menyukai white coffee, Miss? Sedang kita sama sekali belum pernah bertemu."