Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Wayang | Dendam Cinta Sang Raseksi

20 Agustus 2018   20:01 Diperbarui: 23 Agustus 2018   00:11 2340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber:www.pinterest.com/europeana

Kali ini Sarpakenaka asli menjerit. Bukan berpura-pura lagi. Jeritannya melengking membahana ke seluruh hutan Dandaka. Membuat bulu kuduk yang mendengarnya merinding.

Disertai napas memburu raseksi yang sudah kalap itu sekali lagi merandek maju.

"Dasar jurig keras kepala!" Laksmana kembali mengangkat tangannya. 

Dan, duaaarrr!!! 

Sebuah ledakan keras keluar dari tangan Laksmana. Ledakan itu membuat telinga Sarpakenaka serasa tuli. Tubuhnya kembali terpental. Lalu tanpa sadar ia mengumpat menggunakan rapalan mantra. 

Sarpakenaka lupa. Jika mantra itu berpengaruh besar pada dirinya. Mantra yang diucapkan secara main-main akan mengembalikannya ke wujud asli.

Rambut gimbal. Mata belok berwarna merah. Hidung bonggol sebesar buah semangka dan mulut lebar mulai muncul, menghapus kecantikan palsu yang diciptakannya.

Hal itu membuat Sarpakenaka semakin marah terhadap Laksmana.

Sementara itu, nun jauh di tepi hutan, Dewi Shinta sempat mendengar suara jeritan Sarpakenaka. Merasa khawatir dengan keadaan suami dan adik iparnya yang belum juga pulang, Dewi Shinta memutuskan untuk menyusul.

Ia merasa lega ketika menemukan dua kakak beradik yang amat disayanginya itu dalam keadaan baik-baik. Namun Dewi Shinta juga terkejut saat melihat mahluk mengerikan yang berdiri di hadapan mereka.

"Adindaku. Jangan mendekat. Dia raseksi jahat," Rama menyongsong Dewi Shinta, merengkuh pundak istrinya itu dan mengajaknya pergi menjauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun