Yang paling dirindukan dari bulan Ramadan? Ada banyak. Salah satunya adalah senyummu. Lebih tepatnya adalah senyum kalian. Duhai, anak-anak penghuni Panti Asuhan Al Mustofa.
Alhamdulillah, seperti Ramadan sebelum-sebelumnya, pada Ramadan kali ini saya masih diberi kesempatan berperan sebagai guide alias pengantar bagi orang-orang terdekat saya. Kadang saya diminta menemani anak-anak usai terima gajian untuk sekadar menyisihkan sedikit rezeki mereka. Atau mengantar kenalan anak-anak yang ingin berbagi atau menyalurkan zakat mereka.
Inilah yang membuat saya senantiasa merindu datangnya bulan suci Ramadan. Saya memiliki waktu lebih banyak untuk wira-wiri ke panti. Jika pada hari-hari biasa kunjungan saya ke 'rumah bersama' yang dihuni anak-anak kurang beruntung itu terhitung hanya satu bulan sekali, tapi di bulan Ramadan intensitas kunjungan meningkat menjadi seminggu tiga kali.
Selain rindu melihat senyum terpancar dari wajah-wajah mungil yang tersembul dari balik pintu panti setiap kali saya datang, saya juga rindu lantunan sholawat yang dikumandangkan oleh mereka.
 Ya, anak-anak panti selalu dalam keadaan sedang mengaji atau bersholawat jika saya dan rombongan datang. Mendengar suara merdu mereka suasana haru dan trenyuh tak pelak menyelip di hati saya. Diiringi doa-doa tak terucapkan. Duh, Gusti, semoga Panjenengan senantiasa melimpahkan rezeki yang barakah kepada mereka.
Hubungan indah antara saya dengan Panti Asuhan Al Mustofa sudah terjalin cukup lama. Sudah lebih dari lima tahun. Awal mula saya berkenalan dengan para penghuninya, ketika suatu hari saya bersama anak-anak berjelajah desa. Secara tidak sengaja saya melihat panti asuhan tersebut. Sebuah panti kecil yang berada di sekitar area persawahan.Â
Saat itu juga tergeraklah hati saya untuk menghentikan langkah. Berkeinginan untuk bertemu langsung dengan pengasuhnya dan berkenalan dengan bocah-bocah yang tinggal di sana.Â
Hingga selanjutnya saya benar-benar jatuh cinta pada suasana panti ini.
Panti Asuhan Al Mustofa akhirnya selalu menjadi jujugan saya. Setiap kali ada momen yang kebetulan jalurnya searah maka sebisa mungkin saya mampir ke sana. Bahkan saya menjadikan kunjungan ini sebagai agenda rutin bagi murid-murid bimbel saya.
Di setiap usai ujian semester atau menjelang Ujian Nasional, sebelum refreshing kami selalu menyempatkan diri datang berbondong-bondong menjenguk teman-teman kecil yang tinggal di sana. Mewakili anak-anak saya mohon doa restu atau terkadang kami melaksanakan istigosah bersama-sama. Â