Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Angpau Lebaran? Niatkan Saja Bersedekah, Tak Perlu Diperdebatkan!

11 Juni 2018   11:35 Diperbarui: 11 Juni 2018   12:03 789
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebaran adalah momen sakral yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di seluruh belahan bumi ini. Hari kemenangan bagi yang telah berhasil melewati puasa wajib dengan segala godaannya. Hari istimewa bagi yang telah sukses memerangi hawa nafsu dari dalam diri sendiri. Serta raihan prestasi bagi yang mampu menghindari segala bentuk larangan yang bisa mengurangi bahkan menghilangkan pahala puasa.

Lebaran adalah hari di mana segala bentuk kebahagiaan dan rasa syukur tercurahkan. Berbaur menjadi satu luapan haru. Saling memaafkan, saling beranjangsana menyambung tali silaturahim dan saling berbagi rezeki adalah ritual yang tidak bisa dijauhkan dari hadirnya hari lebaran nan fitri ini.

Kebahagiaan lebaran adalah kebahagiaan semua orang dari segala pelosok penjuru dunia. Kebahagiaan yang tidak memandang derajad dan usia. Kebahagiaan yang tidak terbatas hanya milik para orang dewasa. Bocah-bocah pun ikut bersuka cita menyambut lebaran yang datangnya hanya satu tahun sekali ini.

Menyoal kebahagiaan bocah, kita semua pernah mengalami dan merasakannya. Kita pernah menjadi anak kecil yang ikut merindukan lebaran. Siapa pun--dari status sosial mana pun, yang namanya bocah tidak ada yang tidak gembira menyambut datangnya hari raya lebaran.

Mengenakan baju baru, sepatu baru, berkumpul bersama orang-orang tercinta merupakan sekian dari salah satu kebahagiaan masa  kanak-kanak yang tidak akan terlupakan. 

Kita tentunya masih mengenang saat pertama kali ikut menjalankan puasa Ramadan. Saat kaki-kaki kecil kita berlarian berbondong-bondong menuju Masjid untuk ikut sholat Tarawih berjamaah. Atau ketika orang tua, Om dan Tante, sanak saudara yang lebih tua memberi kita uang 'sangu lebaran' usai menjalankan sholat Idul Fitri.

Apakah saat kita menerima uang 'sangu' tersebut kita berpikir hal-hal lain di luar rasa gembira? 

Tentu saja tidak. Sebagai bocah kita menjalani dan menikmati semua seperti air mengalir. Tidak ada syak wasangka aneka rupa semacam yang dipikirkan oleh orang dewasa. 

Berbagi Angpau? Niatkan Saja untuk Ibadah dan Bersedekah

Jika segala sesuatu diniatkan untuk beribadah, tentu kita akan menjalaninya dengan senang hati. Tidak merasa terbebani. Tidak bakal terbersit dalam pikiran kita hal-hal yang bersifat negatif yang akhirnya bisa membawa perasaan kita merasa kurang nyaman dan kurang bahagia.

Demikian juga halnya dengan iktikad baik untuk memberi  angpau  kepada anak-anak pada hari raya lebaran. Tak perlu diperdebatkan. Apalagi sampai menimbulkan pro dan kontra. Bukankah tidak ada salahnya kita berbagi rezeki sebagai tanda rasa syukur? Bukankah tidak ada buruknya kita sekali-sekali menyenangkan hati bocah-bocah dengan uang 'sangu lebaran' yang nominalnya tidak seberapa?

Berbagi  angpau  bukan berarti mendidik anak bermental pengemis. Tidak perlu sejauh itu memaknai arti salam tempel di hari lebaran. Cukup kiranya jika kita memang diberi rezeki lebih, ikhlas berbagi dan bersedekah tentu layak dilaksanakan dan disegerakan.  

Tapi sekiranya belum memiliki rezeki untuk bisa berbagi, tidak perlu berkecil hati. Masih bisa kok ikut bersedekah dengan cara lain. Dengan ber- positive thinking,  misalnya. Atau dengan berbagi apa yang kita punya, yakni berbagi seulas senyuman.

Ah, lebaran sudah di pelupuk mata. Mari kita bersihkan hati, sucikan jiwa. Jauhkan segala hal yang membuat kita merasa kurang dan tidak bahagia.

Sebab, sungguh...berbagi itu indah. 

***

Malang, 11 Juni 2018

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun