Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksi Islami Pilihan

Mengejar Lailatul Qadar

30 Mei 2018   18:38 Diperbarui: 31 Mei 2018   03:56 1013
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya memang tidak pernah menangis.  

Dan kening saya? Satu-satunya tanda yang ada adalah goresan luka memanjang sekitar 5 cm membentuk keloid, bekas sabetan belati.

Saya masih berdiri menatap orang-orang yang mulai hilang dari pandangan saya. Dan saya sepertinya mulai lelah. Tubuh saya limbung. 

Meski begitu saya tidak ingin menyerah. Saya lantas memaksakan diri untuk terus bertahan. Tekat saya sudah bulat. Saya ingin kembali ke jalan Tuhan. Saya sudah bosan hidup menjadi seorang pecundang.  

Saya nyaris menghimpun tenaga untuk berlari ketika tiba-tiba sesuatu menghalang langkah saya. Sesuatu yang membuat mata saya silau dan kaki saya tak kuasa lagi melangkah.

Sesuatu itu meluncur begitu cepat ke arah saya. Dan berhenti tepat di atas kepala saya.. 

Saya terperangah manakala sesuatu itu berbicara kepada saya. "Akulah Lailatul Qadar yang dikejar-kejar oleh orang-orang suci itu. Aku sejak tadi mencarimu. Aku akan menuntun langkahmu karena niatmu yang bersungguh-sungguh ingin kembali ke jalan Allah."

Tubuh saya mendadak menggigil. Untuk pertama kalinya mata saya basah. Saya menangis. 

"Ikuti saya," Lailatur Qadar memberi tanda ke arah saya. Menuntun saya ke sebuah tempat yang selama ini nyaris tidak pernah saya datangi.

Di tempat itu, di rumah Tuhan saya bersegera mengambil air wudhu. Membasahi wajah dan hati saya yang keruh. 

Seorang lelaki tua, marbot masjid menepuk pundak saya dan memerintah, "Nak, serukan azan subuh!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Fiksi Islami Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun