Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sebab Beginilah Rasanya Mencintai

27 Mei 2018   10:38 Diperbarui: 27 Mei 2018   10:46 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuberitahu satu hal kepadamu. Sebab beginilah rasanya mencintai. Seperti embun yang relakan sejuknya terenggut sengat sinar mentari. Seperti malam yang meringkuk pasrah di altar pelaminan bertajuk sunyi. Seperti alang-alang yang menangkup pinggang udara, lalu luruh merebah berdekap tanah merah nan basah.

Kuberitakan kepadamu. Sebab beginilah rasanya mencintai. Jiwa berlari--jauh--menyesatkan diri. Seperti kembara yang terperangkap di belantara tak bertuan. Tak tahu, atau memang sengaja tak mau tahu, jalan setapak mana menuju arah pulang.

Mari kuceritakan kepadamu. Sebab beginilah rasanya mencintai(mu). Airmata adalah teman seperjuangan paling jalang. Yang kerap menari bertelanjang. Tanpa ketukan. Tanpa suara. Tanpa birama. Hanya merajuk. Berpeluk pada ujung tempias hujan. Lalu luruh. Merapuh untuk kemudian lesap dalam gigil bernama senyap.

Masih inginkah engkau kuberitahu? Atau sekadar kuberitakan? 

Tentang hati yang tak berhenti mencintai. Tentang perasaan yang amat sulit dinasehati. 

Tentang aku, kamu. 

Ya. Tentang kita. Yang masih saja berdiri berpagut diam. 

***

Malang, 27 Mei 2018

Lilik Fatimah Azzahra

Note : Adakalanya timbul perselisihan di antara para kekasih. Namun, sungguh tidak diperkenankan saling mendiamkan lebih dari tiga hari...^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun