"Ais, sini biar Kak Didot kasih tahu...Lillahi ta'ala itu artinya ikhas karena Allah. Memberi sesuatu kepada orang lain atau menjalankan kebaikan tanpa mengharap imbalan kecuali semata-mata karena Allah," dengan senyum bangga aku menjelaskan panjang lebar. "Paham kan Ais sekarang?"
"Enggak!" Ais menggeleng sekali lagi.
Duh, dasar Ais. Ya, sudah. Aku memilih menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal.
***
Begitu sampai di kampus, Abdul, sohib kentalku yang blasteran Arab itu terburu-buru mencegat langkahku.
"Gawat, Dot! Ainun tiba-tiba minta putus dari Ane..." curhatnya dengan mimik sedih.
"Kalian berdua lagi berantem?" selidikku basa-basi.
"Nggak juga, sih, Dot. Ainun cuma bilang begini, 'aku  mencintai kamu karena Allah, dan aku  mutusin kamu juga karena Allah.' Bingung nggak Ente?" Abdul menatapku dalam-dalam. Berharap aku bersimpati pada masalahnya.
 "Begini saja, Dul. Nanti kita tanya Ainun langsung. Biar dia menjelaskan semuanya," aku menawarkan solusi. Abdul mengangguk setuju.
Bubar kuliah, kami benar-benar menemui Ainun. Gadis berkerudung nan cantik itu memberi penjelasan kepadaku seperti ini.
"Maksud aku---aku mencintai karena Allah, jangan sampai rasa cintaku terhadap Abdul mengalahkan kecintaanku terhadap Allah. Contohnya begini, aku dan Abdul akhir-akhir ini sibuk saling mengungkap perasaan. Kami jadi sering menunda-nunda waktu sholat gara-gara keasyikan ngobrol atau chating lewat ponsel. Jujur aku nggak mau seperti itu."