Mendengar kata takjil disebut, tentu yang terlintas dalam pikiran kita adalah aneka makanan atau minuman ringan pembuka puasa. Meski arti sebenarnya dari kata takjil bukanlah makanan. Melainkan menyegerakan.Â
Ya, menyegerakan  atau mempercepat membatalkan puasa saat waktunya tiba itu yang disebut takjil.Â
Sikap menyegerakan ini tidak luput dari suritauladan Rasulullah Saw, di mana saat menjalankan ibadah puasa beliau selalu bersegera membatalkannya begitu tiba waktu berbuka. Beliau tidak menunda-nunda berbuka walau hanya dengan segigit buah kurma atau seteguk air putih.Â
Rasulullah membatalkan puasa dengan yang manis-manis terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk memulihkan kondisi tubuh agar kembali bugar. Setelah seharian menahan haus dan lapar tentu banyak cairan di dalam tubuh yang hilang yang perlu digantikan.
Berbuka puasa tidak harus diawali dengan mencicipi buah kurma selayak Rasulullah, mengingat kondisi alam kita yang berbeda. Juga tidak wajib berburu takjil hingga ke luar rumah. Kita bisa memasak atau membuat takjil sendiri sesuai dengan selera dan keinginan kita.
Dalam hal memilih takjil tentunya setiap dari kita mempunyai pilihan atau favorit yang berbeda. Contohnya saya dan anak-anak. Anak-anak menyukai takjil berupa minuman dingin, cake coklat atau keju. Sedang saya lebih suka minuman hangat dan kue kering.
Ini dia takjil yang biasa saya sajikan jelang buka puasa sesuai dengan kesukaan keluarga.
-Minuman dan cemilan untuk anak-anak:Â
Es Cincau Double Coco
Â
Dalam berburu cincau saya cukup pergi ke pasar terdekat. Pada bulan Ramadan seperti ini keberadaan cincau tidak akan sulit didapat. Hampir semua lapak menyediakan. Harganya pun relatif murah. Satu iris cincau bervolume 564cm hanya berkisar Rp2000,00.Â
Sedang untuk nata de coco dan sirup coco pandan saya pilih beli di super market.
Proses pembuatan takjil pilihan anak-anak ini sangat mudah dan praktis. Saya cukup mencampurkan irisan cincau dengan nata de coco, menuang air dingin dan menambahkan sirup coco pandan  secukupnya. Tak sampai waktu lima menit sajian takjil sudah selesai.
Cemilan : Cake Keju Coklat
Kolak Kacang Hijau dan Agar-Agar
Ini takjil kegemaran saya. Saya biasa menyajikannya hangat-hangat.Â
Hmm, untuk proses pembuatannya butuh waktu yang lumayan lama serta sedikit njlimet. Saya mesti memasak biji kacang hijau sampai lebur sekitar tiga puluh menit. Setelah itu saya masukkan sedikit santan, gula dan seruas irisan jahe.
Sembari menunggu kolak mendingin, saya mesti memasak agar-agar. Saya masih harus mendinginkan agar-agar dulu supaya bisa saya iris berbentuk dadu untuk campuran kolak kacang hijau.
Seperti halnya cake keju coklat, kuker kesukaan saya juga dapat paketan dari sulung saya.
Huft. Aneka macam takjil favorit sudah tersaji di atas meja. Saya melirik jarum jam di ruang tengah. Masih tersisa beberapa jam lagi jelang  berbuka puasa.
Sambil menunggu beduk bertalu enaknya ngapain ya?
Astaga! Saya lupa. Saya belum masak lauk untuk persiapan berbuka.
***
Malang, 17 Mei 2018
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H