Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kutantang Kau, Desol!

10 Mei 2018   17:17 Diperbarui: 10 Mei 2018   17:30 912
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ya, ini tidak main-main. Aku menantangmu, Desol! Terlalu lama kau bersembunyi. Adakah belatimu telah tumpul? Ataukah gelar ratu kematian yang kausandang sudah tidak sakti lagi?

Sekali lagi. Aku menantangmu, Desol! Asah kembali mata pisaumu. Hadapi aku. Kita bertarung satu lawan satu. Jika aku kalah, aku relakan kepalaku tergantung di kisi-kisi langit kamarmu.

Atau, jika kau belum puas menikmati kemenangan, rajam saja tubuh dan hatiku. Jadikan serpihnya kudapan untuk menjamu para mantan yang mengaku masih menaruh rindu dendam padamu.

Tapi sebaliknya, jika kau kalah, maka bersiap-siaplah. Kan kusayat tipis-tipis tubuh mungilmu. Kurajang halus jemari lentikmu, lalu kumasukkan ke dalam belanga besar yang di dalamnya tlah kujerang air dari tujuh samudera, bunga tujuh rupa dan mantra-mantra pemikat sukma.

Ayolah, Desol! Jangan ragu lagi. Hadapi aku. Siapkan cawan emas yang lama kausingkirkan. Reguk lelehan kental darah anyirku. Nyalakan lilin di meja altar sebagai persembahan tuk dewa Akhlis, dewa berjubah kematian.

Desol. Terlalu lama tidak bermain darah menjadikanmu seperti putri tidur. Tidak. Aku tidak suka itu. Kau harus segera bangun. Usah berdalih menunggu ciuman maut dari sang pangeran.

Ayolah, Desol! Kutunggu kau di sini, di tepi kawah imajinasi. Di bawah naung purnama ketiga belas siapkan kata tuk saling melibas.

***

Cc : Desy Desol, kutunggu segera jawabanmu!

Malang, 10 Mei 2018

Lilik Fatimah Azzahra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun