Hal itu diperkuat dengan tidak ditemukannya sidik jari pada handel pintu atau benda-benda lain yang terdapat di sekitar ruangan. Larutan luminol yang dioleskan pada tempat-tempat yang dicurigai tersentuh oleh tangan juga tidak menunjukkan perubahan warna apa-apa. Nihil.
Dari sini polisi lantas menutup kasus kematian Rose. Tak ada proses hukum menyertai.
Namun ada yang janggal. Polisi tidak menjelaskan bagaimana racun itu sampai bisa tertelan oleh Rose. Sepertinya polisi memang mengalami jalan buntu.
Tentu saja beberapa orang diam-diam menyimpan rasa penasaran. Termasuk saya.Â
Maka malam ini secara diam-diam pula saya ingin mengajak Anda, para pembaca, memecahkan kasus rumit ini. Mari kita mencari tahu bagaimana cara racun itu masuk ke dalam tubuh Rose.
Anda tidak keberatan bukan?Â
Oh, ya. Saya memiliki sedikit bocoran. Sewaktu tim dokter ahli forensik memeriksa mulut Rose, ditemukan serpih gelatin tersangkut pada gigi geraham perempuan itu. Tapi para dokter enggan mengatakannya kepada polisi.
"Racun yang tertelan oleh korban berbentuk sebuk kristal. Tapi--ah, sudahlah. Biar saja para polisi itu menggunakan sedikit otak mereka. Tidak melulu tergantung pada hasil kerja keras kami," begitu alasan salah satu dokter ahli forensik saat menyampaikan bocoran itu kepada saya.
Bagaimana? Anda sudah siap membantu saya mengungkap misteri kematian Rose ini?
***
Malang, 12 April 2018
Lilik Faimah Azzahra