"Miss. Liz, apakah saya telah mengucapkan mantra yang salah?"
***
Aku terdiam. Tak tahu harus berbuat apa. Kekuatan Lady Bathory ternyata tidak bisa dikalahkan oleh mantra-mantra pemberian Kakek.
Lady Bathory yang baru muncul menatap kami--aku dan Renata secara bergantian. Anehnya, kali ini tatapan matanya sangat lembut dan bersahabat. Bibirnya menyungging seulas senyum.
"Senang sekali bisa bertemu lagi dengan Anda Miss. Liz, Renata."
Itu suara Bryan.
"Miss. Liz. Bisakah Anda mengeluarkan saya dari tubuh yang aneh ini?"
***
Bryan masih memandangi kami.
"Entah bagaimana saya bisa terperangkap di dalam tubuh perempuan cantik ini. Oh, ya. Saya belum memberitahu satu hal kepada Anda. Wajah Lady Bathory yang asli sangat buruk. Usai mandi dan meminum darah Ema, barulah wajah perempuan jahat itu berubah seperti yang Anda lihat ini," Bryan menjelaskan seraya menunjuk wajahnya.
"Lalu tubuhmu sendiri di mana, Bry?" Renata bertanya seraya menahan senyum. Wajah gadis itu sudah kelihatan normal lagi.