Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Pada Sebuah Buritan Kapal

28 Desember 2017   06:35 Diperbarui: 28 Desember 2017   15:37 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kami sudah bicara, Ra. Dan kukira ia bisa memahami, bahwa aku memang telah jatuh cinta padamu."

"Cinta saja tidak cukup, Bram."

"Jangan membuatku menjadi pria paling bodoh di dunia ini, Ra."

"Kau akan terlihat semakin bodoh jika menuruti napsumu."

"Kau sendiri tidak bernapsu terhadapku, Ra?"

Perempuan yang dipanggil Ra itu tertawa lagi, serak---seperti suara burung gagak yang entah dari mana datangnya, yang tiba-tiba saja melintas di atas kepala mereka.

Kapal sudah semakin mendekati anjungan. Beberapa penumpang bersiap-siap untuk turun.

"Kau tidak ikut turun, kan Bram?" perempuan mungil itu menoleh. Sang pria terdiam. Wajahnya yang tirus sedikit tegang.

"Ra, sekali lagi, aku tak ingin kehilanganmu."

"Bram, mengertilah. Kau tidak bisa meninggalkan istrimu begitu saja tanpa alasan yang mendasar. Meski kau berulang kali bilang---kau sama sekali tidak mencintainya."

"Aku memang hanya mencintaimu, Ra."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun