Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menikmati Sensasi Hujan Desember di Puncak Gunung Bromo

26 Desember 2017   13:02 Diperbarui: 28 Desember 2017   08:01 2313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama kuda putih berponi melewati lereng terjal. Foto dokumen pribadi

Pesona Gunung Bromo telah menjadi ikon sekaligus kebanggaan masyarakat Jawa Timur. Destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam pegunungan yang masih aktif membuatnya tak pernah sepi. Bukan hanya wisatawan lokal yang tergiur ingin menikmati sensasi indahnya, wisatawan asing pun banyak yang datang berbondong-bondong.

Pesona Kultural yang Tak Lekang Dimakan Waktu

Mendengar nama Gunung Bromo tidak terlepas dari kisah Jaka Seger dan Rara Anteng yang cukup melegenda. Kawahnya yang menggelegak tak kunjung henti disertai kepulan asap belerang diyakini oleh masyarakat yang mendiami sekitar Gunung Bromo, sebagai wujud diterimanya sesembahan atas anak agung Arya Kusuma yang rela menceburkan diri ke kawah gunung demi menyelelamatkan penduduk dan keluarganya dari kemurkaan sang dewata.

Untuk mengenang serta menghormati pengorbanan Arya Kusuma tersebut, hingga kini setiap tahun pada bulan Asyura selalu diadakan perayaan Upacara Kasada di tepi kawah Gunung Bromo.

Perayaan Kasada masyarakat Desa Tosari, Bromo. Sumber : www.desa.softindotech.com
Perayaan Kasada masyarakat Desa Tosari, Bromo. Sumber : www.desa.softindotech.com
Gubuk Klakah adalah Penanjakan Terindah

Untuk sampai ke Gunung Bromo, ada tiga rute yang bisa akses. Rute-rute tersebut biasa disebut dengan istilah penanjakan. Rute pertama bisa melewati Kabupaten Malang jalur Gubuk Klalah-Poncokusumo. Rute kedua bisa ditempuh dari Pasuruan lewat Desa Wonorejo, sedang rute ketiga bisa dilalui dari arah Lumajang.

Di antara ketiga rute tersebut, yang paling banyak dilalui oleh para pelancong adalah rute dari Kabupaten Malang arah Gubuk Klalah. Mengapa demikian? Salah satu alasan mendasar adalah karena di sepanjang jalur yang dilewati terhampar pemandangan indah tak terlupakan.

Diawali dari pemandangan asri jajaran kebun apel di sekitar Desa Poncokusumo, ada wisata alam lain semacam air terjun dan eksplorasi wahana hutan yang bisa dinikmati di sepanjang perjalanan. Dan suguhan terakhir yang paling menakjubkan adalah hamparan indah perbukitan yang mendapat sebutan Bukit Teletubbies.

Bukit Tetetubbies di kaki Bromo saat udara cerah. Sumber : www.twisata.com
Bukit Tetetubbies di kaki Bromo saat udara cerah. Sumber : www.twisata.com
Sensasi Hujan Lebat Berkabut di Lereng Bukit Teletubbies

Ditemani anak lanang, Senin, 25 Desember, bertepatan dengan libur Natal dan tahun Baru penulis berangkat menuju Bromo berboncengan motor. Kami meninggalkan rumah sekitar pukul 10.00 pagi. Tidak ada persiapan khusus yang kami lakukan. Sebab kebetulan cuaca Kota Malang hari itu cerah ceria.

Namun prediksi cuaca ternyata meleset dari perkiraan. Memasuki area hutan Gubuk Klakah, langit mulai tersapu mendung. Awan hitam menggelayut. Dan hujan lebat pun turun mengguyur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun