Entah siapa yang membawa kami ke sini---ke tepi Pantai Puerto Rico ini. Tahu-tahu aku dan Sue sudah duduk bersebelahan. Menikmati indahnya air laut yang biru blink-blink.
"Sepertinya malam ini bintang-bintang berebut turun ke laut untuk berenang, Sue," ujarku sembari berdecak kagum menatap permukaan air laut yang cemerlang.
Sue tertawa.
"Bukan, Li. Blink-blinkitu bukan disebabkan bintang-bintang yang berjatuhan. Melainkan oleh jutaan mikroorganisme yang hidup di dasar laut," Sue menyahut ringan usai tawanya mereda. Aku tersenyum. Menoleh sedikit ke arahnya dan membatin, "Sue, kau selalu tahu lebih banyak dariku."
Pantai Puerto Rico. Sudah lama kami membicarakannya. Memimpikannya. Bahkan berharap suatu hari bisa mengunjunginya. Anehnya malam ini kami benar-benar berada di sini.
Tapi sekali lagi, kami tidak tahu siapa yang sudah berbaik hati mendamparkan kami di tempat semenawan ini.
"Kau menikmatinya, Li?" Sue menggeser duduknya. Melingkarkan lengan kekarnya pada pundakku yang tertutup syal. Aku mengangguk.
"Bersamamu aku selalu menikmati, Sue. Apa pun itu," aku menyandarkan kepala pada dadanya yang bidang. Sue memainkan rambutku yang tergerai.
"Kau tahu berapa jumlah dinoflagellata yang menerangi air laut ini, Li?" Sue berbisik di telingaku. Aku menggeleng.
"Sekitar 700 ribuan."
Kali ini aku yang tertawa. Sue. Kau selalu saja menyampaikan hal-hal menakjubkan yang tidak kutahu. Dan itu membuatku merasa betah berlama-lama di sisimu.
Pantai Puerto Rico. Semakin malam semakin indah.
"Kau bisa mendendangkan sedikit syair lagu Despacito, Li?" Sue mengangkat daguku.
"How they do it down in Puerto Rico," aku berbisik. Bukan berdendang. Sue tersenyum seraya memencet ujung hidungku berkali-kali. Bersamaan itu sayup-sayup terdengar lonceng katedral terdekat berdentang.
Sue berdiri. Aku mengikutinya.
"Sue, selamat Natal..." kugenggam erat jemari tangannya. Sue mendekatkan wajah, mengecup lembut keningku.
"Thank's, Li."
Laut Puerto Rico masih bermandi cahaya. Dinoflagellatajuga masih riang menari, melanjutkan pesta menyambut datangnya Natal yang kudus.
"Lebaran nanti aku berharap terjadi keajaiban seperti ini, Li. Kita berdua terdampar lagi di tempat ini. Kau tahu kenapa? Agar aku bisa mengecup lembut keningmu dan mengucap selamat Idul Fitri untukmu," Sue berbisik lirih.
Angin malam Pantai Puerto Rico berhembus sepoi. Menyenandungkan lagu White Christmas.untuk kekasihku yang tengah berbahagia. Sue.
***
Malang, 24 Desember 2017
Lilik Fatimah Azzahra
*Mengucapkan Selamat Hari Natal kepada Sahabat Kompasiana yang merayakannya...^_^Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H