Siapa yang tidak mengenal Macao? Negara kecil bekas jajahan Portugis yang terletak di wilayah pesisir bagian selatan Republik Rakyat Tiongkok ini sedang gencar-gencarnya menawarkan destinasi wisata yang tidak saja menawan, namun unik dan menarik. Semua orang pasti ingin berkunjung ke sana. Termasuk saya.
Apa sih sebenarnya yang membuat orang-orang tergiur ingin menginjakkan kaki di bumi Macao?
Yuk, kita simak sejenak hasil jelajah seputar Macao. Siapa tahu sesuatu yang dianggap tidak mungkin (Imposibble)Â bisa menjadi mungkin (I'mPossible).
Perbedaan Barat dan Timur Tumbuh Selaras di Macao
Macao memang memiliki keunikan yang tidak ditemukan di negara lain. Di negara ini kebudayaan Barat dan Timur bisa tumbuh selaras, berdampingan dan saling mendukung. Seni, budaya, tradisi dan tata cara kehidupan dua negara yang dulunya berbeda status, Portugis sebagai penjajah dan Macao sebagai terjajah, kini menjadi nilai jual yang tinggi. Perpaduan kultural antara Barat dan Timur menjadi daya pikat tersendiri bagi Macao untuk menarik wisatawan.
Berbagai keunikan yang bisa dinikmati di Macao antara lain berupa peninggalan bangunan-bangunan bersejarah, tradisi budaya masyarakat setempat dan ragam macam kuliner.Â
Ruins of St.Paul Sepenggal Sisa Keindahan Dua Budaya
Ruins of St.Paul Church adalah contoh nyata perpaduan dua kebudayaan. Bangunan bersejarah bergaya arsitektur Eropa ini pada masanya merupakan gereja Katolik terbesar di Asia Timur.Â
Dibangun pada tahun 1580. Dalam catatan sejarah diceritakan pernah mengalami beberapa kali musibah kebakaran, yakni tahun 1595, 1601 dan 1835. Sayang sekali bangunan yang menjadi saksi indahnya perbedaan kini hanya menyisakan puing bagian depannya saja. Meski demikian Ruins of St.Paul menjadi salah satu tempat paling favorit yang selalu diburu oleh wisatawan saat berwisata ke Macao.
Selain Ruins of St.Paulus Churh, bangunan tua lainnya yang tidak kalah menarik dan menyimpan nilai bersejarah cukup tinggi adalah Senado Square. Gedung ini pernah dijadikan sebagai markas militer oleh tentara Portugis. Dan kini menjadi pusat kunjungan paling diminati di Macao. Gedung ini terkenal dengan air mancurnya yang indah. Menikmati Senado Square di malam hari bagaikan menikmati keindahan dalam negeri dongeng.
Gedung bergaya arsitektur unik yang diyakini sebagai tempat perawan Maria menyelamatkan orang-orang Macao dari masa penjajahan Belanda, memang berbentuk benteng pertahanan dan mercusuar. Gedung ini dibangun sekitar tahun 1865. Sebagai peninggalan unik dan menarik, kurang afdol rasanya jika para pelancong tidak menyempatkan diri mampir ke tempat ini.
Bangunan bersejarah yang dibangun pada tahun 1870, Â dulu dijadikan sebagai rumah bagi para tentara India yang dikirim ke Macao. Bangunan ini masih terawat baik hingga sekarang. Meski wisatawan yang berkunjung tidak diperbolehkan masuk ke area bangunan, toh mereka bisa tetap menikmati keindahan dan kesakralannya dari jauh.
Ada juga bangunan bersejarah milik penduduk asli Macao, yakni Kuil A-Ma. Kuil yang dibangun pada masa Dinasti Ming (1368-1644) adalah kuil tertua di Macao. Berdirinya kuil dimaksudkan untuk memperingati Matsu, dewi pelaut dan nelayan. Dari kuil inilah cikal bakal nama Macao itu ada. Dan menurut sejarah, kuil ini merupakan persinggahan pertama tentara Portugis saat mendarat di Macao.
Selayak tempat sesembahan pada umumnya, begitu memasuki kuil ini, wisatawan akan disuguhi nuansa sakral khas budaya China. Ada patung sang dewi, kapal dan kapel, patung dewa sesembahan juga pertunjukan barongsai yang selalu siap menyambut di pintu masuk menyambut para tamu.
Ingin menyaksikan kehidupan malam ala Venezia?  Tidak perlu jauh-jauh ke Las Vegas. Cukup mampir ke The Venetian Macao. Di sana pengunjung akan benar-benar dimanjakan oleh destinasi wisata  bernuansa Itali. Selain bisa menyaksikan kasino mewah, pengunjung juga bisa menikmati naik gondola berkeliling sepanjang sungai kecil buatan ditemani oleh pengayuhnya asli orang Eropa. Usai berkunjung ke tempat ini dipastikan pulang membawa kenangan indah tak terlupakan.
Selain dikenal sebagai pusat bangunan bersejarah dunia, Macao juga terkenal sebagi pusat perbelanjaan murah meriah.Â
Yuk, kita intip pusat perbelanjaan mana saja yang bisa dijadikan acuan saat jalan-jalan liburan ke Macao
Red Market
Sesuai dengan namanya, Red Market adalah pusat perbelanjaan yang bangunannya didesain serba merah. Di tempat ini wisatawan bisa menemukan jenis barang keperluan sehari-hari mulai dari pakaian, makanan kering dan lain-lain. Red Market lebih mengutamakan penyediaan produk lokal ketimbang produk luar negeri.
Pusat perbelanjaan ini menawarkan berbagai barang yang bervariasi. Mulai dari souvenir, kosmetik, pakaian dan kebutuhan rumah tangga. Jalan-jalan dan berbelanja di Sao Domingos Market, dijamin puas dan menyenangkan.
Wah, kalau yang ini, lebih banyak menawarkan produk-produk internasional. Di Venetian Macao Resort  bisa ditemukan brand-brand produk terkenal seperti Gucci, Louis  Vuitton, Bottega  Venetta. Yang unik di Venetian Macao Resort adalah tersedia juga menu makanan dari 30 negara. Wow!
Mengunjungi tempat bersejarah, sudah. Berbelanja keperluan dan souvenir juga sudah. Sekarang waktunya memanjakan perut.
Eit, tapi tunggu dulu, apakah di Macao kita bisa menemukan makanan bersertifikat halal? Bisa kok. Ada banyak resto yang menyediakan makanan halal bagi wisatawan muslim.
Cekidot....
Inilah resto-resto yang direkomendasikan menyediakan makanan halal. Indian  Kitchen, Loulan  Islam  Restaurant, Golden  Peacock,dan masih banyak nama lagi.
Yuk, tunggu apa lagi. Wujudkan mimpi dengan ikutan event menulis artikel tentang  Wonderful Macao di Kompasiana. Yup, siapa tahu keberuntungan di tangan kita. Dan kita bisa menikmati jalan-jalan gratis ke Macao.Â
Liburan gratis ke Macao? I'm  Possible!
***
Malang, 25 Desember 2017
Lilik Fatimah Azzahra
*Referensi dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H