Seorang suster masuk ke dalam ruangan dan menghampiriku.
"Putri Ibu hanya mengalami sakit menjelang haid. Tidak apa-apa. Dokter sudah melakukan pemeriksaan dan memberinya obat. Ia sudah boleh pulang."
Aku tersenyum. Usai menerima resep yang diserahkan oleh suster aku mendekati Shinta kembali.
"Sayang, kau akan baik-baik saja. Mama akan membantumu meringankan rasa sakitmu dengan ramuan tradisional yang biasa Mama minum," aku menyentuh pundak Shinta, membantunya bangun dari tempat tidur dan membetulkan seragam biru putihnya yang tersingkap.
Ini adalah hari keberuntunganku. Itu benar. Dan aku sangat mensyukurinya.Â
Aku tak henti mengulum senyum. Anak gadis Mas Yon yang semula bersikeras menolakku, kini riang bergandeng tangan denganku menuju pulang.
Yup, aku telah berhasil mematahkan paradigma perihal Ibu tiri yang kadung dicap menyeramkan itu.
***
Malang, 22 Desember 2017
Lilik Fatimah Azzahra
*Selamat Hari Ibu untuk semua Ibu di Indonesia...^_^Â