Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Riana, Gadis Bunga Tebu

10 Desember 2017   17:05 Diperbarui: 10 Desember 2017   17:15 2016
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : s xx 38 by metindemiralay.deviantart.com/ www.pinterest.com

"Bune, kiranya Nak Alfi belum mendengar kabar itu," Ayah Riana berkata seraya menatap wanita sepuh yang kini duduk di sebelahnya.

"Kalau boleh tahu, kabar apa  nggih, Pak, Bu?" aku menyela. Mendadak hatiku merasa tidak enak.

"Nak Alfi, Riana---ia sudah meninggal. Kemarin malam baru saja peringatan seratus harinya." Ibunya Riana bertutur sedih.

Deg. Jantungku seolah berhenti. Mataku mendadak tertuju pada foto Riana yang terpampang di dinding ruang tamu. Dalam foto itu Ri, gadis impianku itu tersenyum sembari meniup bunga-bunga tebu di tangannya.

Seraya menyatukan buku-buku jari di atas pangkuan, aku beringsut. 

Kalau benar Riana sudah mati, lantas siapa gadis yang bertemu dan berbincang denganku di dekat portal desa tadi?

***

Malang, 10 Desember 2017

Lilik Fatimah Azzahra  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun