Diharap datang. Tidak harus tepat waktu. Wajib mengenakan kostum dan topeng unik.
Liliana. Ia mempersiapkan segala sesuatunya. Termasuk merakit sendiri topeng cantik sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya. Gaun satin hijau tosca ala princess jaman Renaissance---menggelembung di bagian bawah pinggang karena efek  petticoat, semirip kurungan ayam, menjadi pilihan favoritnya.
Masquerade Party Ball. Kau harus datang, Salmon.
Ya, Liliana memanggil pria itu Salmon. Pria yang diyakini ada.
Ini saat terbaik untuk kita bertemu. Kau masih bisa menyembunyikan identitasmu.Â
Liliana membaca ulang kalimatnya. Setelah dikira cukup, ia mengirimkan kalimat itu sebagai sebuah pesan.
Dan Salmon menerima pesan itu. Lebih tepatnya membacanya.
Sepertinya tidak ada alasan lagi bagi Salmon untuk mengecewakan hati Liliana. Cukup sudah ia mendengar Liliana menangis, menginginkan mereka bertemu. Hanya sekali saja. Begitu Lilana kerap membujuknya. Setelah itu aku tidak akan mengingatmu.
Itu yang paling tidak disuka Salmon. Tidak akan mengingatmu. Hh, padahal, ia selalu ingin hidup di hati Liliana. Sampai kapan pun.
Sekarang tampaknya Liliana sudah menemukan jalan. Masquerade Party Ball adalah jembatan yang akan mempertemukan mereka. Itu pun jika Salmon menyanggupi.
Sekalipun kau tidak mengenakan topeng, aku tetap tidak akan bisa mengenalimu. Liliana menulis lagi. Kecuali jika kau mengeluarkan suara. Karena aku sempat merekam suaramu, yang kudengar sekali, dalam memoriku.
Salmon mendesah. Liliana terlalu cerdas untuk dibohongi. Perempuan itu jika dibiarkan, pasti akan berhasil menyingkap siapa dia sesungguhnya. Melucuti identitasnya, tidak main-main.
Tentu saja Salmon tidak menginginkan hal itu terjadi.
Ia tetap ingin menjadi Salmon yang misterius. Salmon yang mencintai Liliana dengan caranya sendiri.
***
Masquerade Party Ball menggambarkan betapa indahnya kemisteriusan. Liliana dan Salmon menikmati suasana seperti itu---suasana yang sengaja mereka ciptakan sendiri.
Liliana tahu, Salmon hadir di pesta topeng itu, berdiri mengawasinya di suatu tempat. Mungkin di atas balkon. Atau bisa jadi Salmon adalah salah satu dari pria-pria yang baru saja membungkukkan badan dan mencium lembut tangannya sebagai bentuk ekspresi kekaguman.
Sebentar lagi pesta topeng berakhir. Liliana berjalan menaiki anak tangga ballroom menuju lantai dua. Dari atas balkon ia menyaksikan beberapa pasangan saling berpeluk pinggang, menikmati dansa.
Aku  tidak ingin turun (berdansa)--- kecuali denganmu. Tapi kupikir itu mustahil.  Sebab jika kita melakukannya, aku tidak bisa menjamin, apakah kita akan hadir lagi di Masquerade Party Ball ini atau tidak--- pada bulan November mendatang.
Liliana mengirim pesan panjang itu ke nomor Salmon.
Dan Salmon yang berdiri tak jauh darinya, membaca pesan itu sembari tersenyum.
***
Malang, 08 Nopember  2017
Lilik Fatimah Azzahra
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H