Pembicaraan terhenti. Sebab di luar hujan mendadak turun lagi dengan deras. Kedua suami istri itu kembali pontang-panting.
Sementara Sugiman lahap menikmati makan siangnya di pojok kamar. Sejak pulang sekolah perutnya belum terisi apa-apa. Dan ketika kedua simbahnya tadi asyik bercengkrama, bocah itu diam-diam melucuti cabe, bawang merah dan terasi yang disemat di ujung sapu lidi. Dengan sigap ia membuat sambel lalap penyet tempe.
Minggu lalu ia juga melakukan hal yang sama.
Tapi bukan karena sapu lidi yang kehilangan ubarampenya lantas hujan turun mengguyur. Sekali lagi, bukan karena itu.
***
Malang, 10 Agustus 2017
Lilik Fatimah Azzahra
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!