Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Pawang Hujan

10 Agustus 2017   16:49 Diperbarui: 12 Agustus 2017   23:15 1653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembicaraan terhenti. Sebab di luar hujan mendadak turun lagi dengan deras. Kedua suami istri itu kembali pontang-panting.

Sementara Sugiman lahap menikmati makan siangnya di pojok kamar. Sejak pulang sekolah perutnya belum terisi apa-apa. Dan ketika kedua simbahnya tadi asyik bercengkrama, bocah itu diam-diam melucuti cabe, bawang merah dan terasi yang disemat di ujung sapu lidi. Dengan sigap ia membuat sambel lalap penyet tempe.

Minggu lalu ia juga melakukan hal yang sama.

Tapi bukan karena sapu lidi yang kehilangan ubarampenya lantas hujan turun mengguyur. Sekali lagi, bukan karena itu.

***

Malang, 10 Agustus 2017

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun