Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Dongeng | Helai Benang Terakhir

1 Juni 2017   07:22 Diperbarui: 1 Juni 2017   07:48 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui jendela yang terbuka aku melesat keluar. Melewati perempuan manis yang tengah duduk merajut.

Tiba-tiba langit berubah gelap. Hujan turun dengan lebat entah dari mana asalnya mengguyur tubuhku tanpa ampun. Aku tidak bisa melanjutkan penerbanganku. Aku kembali terjatuh.

Tapi kali ini perempuan berwajah manis itu tidak menolongku. Ia masih terus saja melanjutkan pekerjaannya. Merajut sweater dengan helai benang terakhir.

“Sangat disayangkan kau tidak mau bersabar barang sedikit, Pangeran. Sedianya sweater ini adalah cara untuk melepaskan kutukan jahat yang tengah menimpamu." Perempuan itu berdiri. Menatapku dari bingkai jendela. " Oh, maafkan, aku lupa mengatakannya padamu. Kutukan itu hanya bisa sekali saja ditawarkan. Jika kau terjatuh untuk kedua kali, tentu saja aku tidak bisa lagi menolongmu. Dan kau tidak akan pernah berubah menjadi Pangeran lagi. Itu berarti---selamanya kau akan menjadi angsa yang malang.”

Lalu, blam!

Perempuan berwajah manis itu menutup keras-keras daun jendela pondoknya.

Esok hari kulihat  perempuan berwajah manis itu sudah bercakap-cakap lagi dengan tukang roti dan tukang susu langganannya tanpa sedikitpun peduli padaku. Ia juga sepertinya telah melupakan setumpukan sweater yang teronggok di atas ambin. Dan itu membuatku tersenyum senang. Dengan begitu kami sekawanan angsa---benar-benar angsa, bisa terbang  bebas tanpa khawatir dicurigai lagi bahwa kami adalah para Pangeran yang tengah menghabiskan waktu menjalani masa kutukan.

***

Malang, 1 Juni 2017

Lilik Fatimah Azzahra

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun