Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Setelah Satelit Telkom S3 Mengangkasa, Pemilu Akan Lebih Mudah

28 Februari 2017   09:59 Diperbarui: 28 Februari 2017   10:02 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petuga pemilu memanggul kotak suara menuju daerah terpencil (Foto Dok Republika)

Detik-detik yang mendebarkan akhirnya terlewatkan sudah. Tepat pukul 04.39 WIB pada hari Rabu 15 Februari 2017, Satelit Telkom S3 berhasil meluncur dari Space Center, Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan. Satelit milik PT Telekomunikasi Indonesia Tbk kebanggaan bangsa Indonesia itu akan mengorbit untuk memperluas cakupan layanan telekomunikasi di area yang selama ini belum terjangkau jaringan kabel optik.

Satelit Telkom S3 yang diluncurkan oleh perusahaan penyedia jasa peluncuran satelit, Arianespace ini akan mengorbit di relnya: 118 derajat Bujur Timur. Jika ditarik garis lurus ke bawah, posisi orbit satelit ini tepat mengangkasa di atas pulau Kalimantan atau tepat berada di tengah-tengah wilayah Nusantara.

Dengan jangkauannya yang luas, satelit ini akan sanggup melayani daerah-daerah terluar dan terdepan. Cakupan jangkauan Satelit Telkom S3 ini menjadi salah satu wujud nyata dari Nawacita pemerintahan Jokowi-JK yakni membangun Indonesia dari pinggiran Kalau wilayah terluar dan terdepan yang berada di pinggiran wilayah Nusantara sudah dapat terlayani, sudah pasti, demikian juga dengan daerah terpencil.

Lalu, apa hubungannya peluncuran Satelit Telkom S3 dengan Pemilihan Umum atau Pemilu? Apa karena tanggal peluncurannya yang bersamaan dengan pelaksanaan Pilkada Serentak 2017?

Jawabannya, keduanya tidak ada kaitannya sama sekali. Tanggal peluncuran Satelit Telkom S3 yang bersamaan dengan pelaksanaan Pilkada Serentak 2017 hanyalah sekadar kesamaan waktu. Apalagi, Pilkada Serentak sudah lewat setelah lepas pukul 13.00 siang, sementara Satelit Telkom S3 baru bisa difungikan setelah April 2017. Namun, di masa yang akan datang tentu saja Satelit Telkom S3 ini akan dapat didayagunakan dalam gelaran Pemilu.

"Sekarang zamannya digital. Daerah 3T (Terluar, Terdepan, dan Tertinggal) belum tercover internet dengan akses tertinggi," ujar Vice President Corporate Communication PT Telkom Arif Prabowo saat dalam perjalanan menuju Guyana Prancis seperti yang dikutip oleh Kompas.

Dengan adanya koneksi internet hingga mencapai pelosok, sudah barang tentu pelaksanaan Pemilu secara online pun tinggal menunggu waktu. Dengan digelarnya pemilu online, negara tidak perlu lagi mengeluarkan dana untuk pengadaan surat suara. Pemilih tinggal masuk ke dalam bilik suara lalu mengklik tanda gambar atau foto kontestas Pemilu yang dipilihnya.

Bukan hanya itu, Daftar Pemilih Tetap (DPT) pun sudah tidak perlu menjadi persoalan lagi. Sebab, DPT sudah terintegrasi dengan e-KTP. Lebih jauh lagi, Surat Undangan Memilih di TPS yang dikenal sebagai C6 pun tidak perlu dipersoalkan lagi.

Ke depan, pemilih akan mendatangi TPS dengan membawa e-KTP-nya. E-KTP itu akan dipindai oleh petugas KPPS untuk memeriksa keasliannya sekaligus mencocokkannya dengan data base kependudukan. Setelah lolos dari pemeriksaan, pemilih akan masuk ke bilik suara untuk meng-klik pilihannya.

Setiap pemilih mengklik pilihannya, secara sistem pilihan tersebut terekam. Kemudian, hasil pengklikan pemilih akan langsung terekapitulasi, baik itu di tingkat TPS, tingkat kelurahan, tingkat kecamatan, tingkat kota/kabupaten, tingkat provinsi, sampai tingkat pusat. Dan pada hari itu juga, pemenang pemilu sudah bisa diumumkan.

Bahkan, suatu saat tidak akan ada lagi TPS dalam pelaksanaan Pemilu. Karena bilik suara sudah digantikan oleh aplikasi smartphone. Dengan sistem itu, pemilih tinggal mengunggah aplikasi. Setelah aplikasi pemilu terunduh dan terinstal, pemilih tinggal mendaftarkan nomor identitasnya. Kalau pendaftaran sudah beres, pada hari H Pemilu, pemilih tinggal menyentuh layar smart phone-nya untuk memilih jagoaannya. Begitulah kira-kira pelaksanaan Cyber Pemilu di masa yang akan datang.

Dengan tercapainya pelaksanaan Cyber Pemilu ini, tidak akan ada lagi tayangan berita yang memperlihatkan petugas pemilu yang harus memikul 4 kotak suara selama 4 hari perjalanan, termasuk berjalan kaki, menuju lokasi TPS di daerah terpencil.

Nah, nanti sejak 2019 bangsa ini menggelar Pemilu Serentak. Artinya, Pileg dan Pilpres digelar pada hari yang sama. Jadi pada hari itu, pemilih akan mencoblos 5 surat suara, DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, DPRD Kota/Kabupaten, dan Capres-Cawapres. Jadi mulai tahun 2019, petugas pemilu akan mengangkut 5 kotak suara menuju lokasi-lokasi yang sulit dilewati kendaraan bermotor.

Dan, kalau bangsa ini sudah mampu memanfaatkan Satelit Telkom S3 yang mampu menjangkau daerah 3T, maka tidak akan ada lagi petugas pemilu yang bersusah payah mengangkut perlengkapan pemilu ke daerah 3T. Cukup dengan membawa beberapa perlengkapan ringan yang terkoneksi dengan Satelit Telkom S3, petugas pemilu sudah bisa menyelenggarakan pesta demokrasi di daerah 3T.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun