Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Dongeng Pilihan

Kutukan Gandring

16 Oktober 2016   18:13 Diperbarui: 16 Oktober 2016   18:17 1882
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lembong, seorang pencuri kawakan, malam itu berniat melakukan aksinya. Ia ingin menjarah rumah seorang bangsawan yang terkenal pelit. Bangsawan yang suka korupsi, yang gemar menilep uang rakyatnya.

Untuk sampai ke rumah bangsawan itu, Lembong harus melewati pekuburan tua. Di sanalah ia menemukan bayi merah itu. Bayi tampan yang kemudian ia beri nama Arok.

Waktu terus bergulir. Bayi Arok telah tumbuh remaja. Ayah angkatnya, Lembong, berhasil mendidiknya menjadi seorang berandalan yang lihai.

Tapi anak polah bapak kepradah. Arok tidak saja ahli mencuri, tapi juga suka berjudi. Meski untuk berjudi ia sering mengalami kekalahan. Lembong pun harus menanggung akibatnya. Hutang bertumpuk dibebankan padanya. Karena jengkel, diusirnya Arok dari rumahnya.

Nasib Arok masih beruntung. Ia dipungut oleh seorang penjudi kawakan bernama Bango Samparan. Oleh ayah barunya ini, Arok dididik tidak setengah-setengah. Ia dijadikan penjahat kelas kakap yang akhirnya berhasil menguasai wilayah Kediri.

Suatu ketika, Arok bertemu seorang Brahmana dari India. Lohgawe. Brahmana ini begitu meyakini, bahwa Arok adalah titisan Dewa Wisnu. Maka diajaknya bocah remaja itu bertemu seorang akuwu Tumapel bernama Tunggul Ametung. 

Tunggul Ametung memiliki seorang istri yang sangat rupawan bernama Ken Dedes. Arok, yang mulai tumbuh dewasa jatuh cinta pada istri akuwu tersebut.

"Dia telah mencuri hatiku," ujar Arok pada Lohgawe. 

"Ken Dedes adalah wanita yang akan melahirkan raja-raja di tanah Jawa," sahut Brahmana sembari tersenyum. Pernyataan itu semakin menguatkan Arok untuk merebut Ken Dedes dari tangan akuwu.

Seorang pembuat keris sakti bernama Mpu Gandring menjadi tumpuan harapan Arok. Dipesannya sebilah keris pusaka yang dikemudian hari akan dipergunakan untuk membunuh Tunggul Ametung.

Didikkan yang salah membuat Arok tumbuh menjadi pemuda yang temperamen. Proses pembuatan keris yang memakan waktu lama membuatnya naik pitam. Dirampasnya keris yang setengah jadi. Lalu dihunusnya dada ringkih sang Mpu tanpa belas kasih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun