Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Perjalanan Seru Bersama Bolang Menuju Kompasianival 2016

13 Oktober 2016   13:45 Diperbarui: 13 Oktober 2016   13:55 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto dokpri Bolang, dari kanan ke kiri, Mas Hery , Lilik Fatimah azzahra, desol, Rara, Selamet

Bolang, Blogger Kompasiana Malang, pada tanggal 1 Oktober 2016 mengadakan pertemuan rutin yang diselenggarakan di markas tengah sawah milik Pak Rahman Priyono. Agenda hari itu membicarakan siapa-siapa yang bakal berangkat ke Jakarta menghadiri perhelatan akbar Kompasianival 2016 yang rencananya akan digelar di gedung Smesco Jakarta Selatan.

Ternyata kali ini Bolang mengirim 2 kloter. Kloter pertama, saya, say Desol, Mas Hery dan Rara Muhammad akan berangkat pada hari kamis 6 Oktober 2016. Sedang kloter kedua, dipandu Mas Selamet guru muda SMK Al-Kaffah akan berangkat pada hari Jumat 7 Oktober 2016.

Semula saya dan say Desol akan berangkat menggunakan burung besi. Tapi rencana itu harus berubah karena Rara Muhammad, anggota Bolang termuda ternyata berniat berangkat menggunakan KA. Mana tega kami membiarkan hal itu terjadi? Maka dengan senang hati, gembira ria, terbang mengudarapun kami batalkan. Kami sepakat berangkat bareng naik KA dari setasiun Kota Baru Malang.

Jadilah sore itu, tanggal 6 Oktober 2016, kami 4 sekawan meringkuk di dalam kereta kelas ekonomi yang murah meriah. Duduk berdampingan sembari bercanda ria khas Bolang jika sudah berkumpul. Say Desol duduk dengan saya. Rara Muhammad berdampingan dengan Mas Hery.

Di awal perjalanan KA Matarmaja masih dalam kekuasaan kami. Bak di dalam rumah sendiri kami bisa duduk berselonjor, merebah seenaknya. Tapi tiga jam berselang, kereta mulai berjubel. Kami yang semula bisa duduk nyaman berselonjor kaki, berubah drastis. Harus duduk manis seperti murid SD yang baru masuk sekolah. Tempat duduk tak lagi buat berdua, tapi bertiga. Saya mesti pindah ke bangku Rara dan Mas Hery. Sedang say Desol kedatangan 2 teman duduk yang super duper besar. 

Meski begitu, kami tetap merasakan kegembiraan dan keseruan. Ketawa-ketiwi terus berlanjut. Kecuali Mas Hery yang memang pendiam itu. Beliau lebih banyak menatap ponselnya ketimbang ikut nimbrung gak jelas bersama kami. 

Malam semakin larut. Perjalanan masih panjang. Jarak tempuh Malang-Jakarta butuh waktu 14 jam. Banyak penumpang yang sudah memulaskan diri. Begitu juga ketiga sahabat-sahabat saya. Say Desol tidur dalam posisi duduk di pojok kursi. Sangat memelas. Tapi dalam tidur dia sesekali tersenyum. Ah, dia pasti sedang bermimpi indah. Bertemu pangeran pujaannya. Sedangkan Rara mencoba pulas di samping saya. Sementara Mas Hery tidur lelap-lelap ayam sembari menyandarkan kepalanya.

Barangkali cuma saya yang sulit memejamkan mata. Bingung mengatur posisi. Selain kedinginan, saya juga sulit merebahkan kepala karena tempat yang terbatas. Akhirnya saya memutuskan untuk tetap terjaga.

foto dokpri
foto dokpri
AC yang dingin membuat saya ingin pergi ke toilet. Khawatir membangunkan orang-orang sekitar, saya berjalan mindik-mindik menuju kamar kecil yang terletak di gerbang bagian belakang.

Dari sinilah awal kekacauan itu terjadi. Perut saya tiba-tiba mual dan muntah-muntah begitu membuka pintu toilet.

Sembari menutup hidung dengan hijab yag saya kenakan, saya kuat-kuatkan melawan bau yag membuat saya pusing dan mabuk. Insting saya sebagai ibu rumah tangga segera bekerja. Saya siram kamar mandi KA berkali-kali. Saya berusaha menghilangkan bau tak sedap itu meski saya sendiri nyaris pingsan karena muntah berkali-kali. Dalam hati saya ngedumel, kalau naik KA ini lagi, saya akan membawa pembersih kamar mandi dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun