Seketika orang-orang meringkusku. Ya, meringkusku. Bukankah Ahmed itu aku?
Kini aku meringkuk di sebuah kamar sempit berterali besi. Kaki dan tanganku terikat kuat-kuat. Â
"Tempat apa ini?" tanyaku letih.
"Rumah Sakit Jiwa. Ini tempat terbaik buatmu," seorang pria berseragam putih yang baru saja masuk ke dalam ruangan menjelaskan padaku.
"Rumah Sakit Jiwa? Memang aku gila?"
"Ya, kamu mengidap Multiple Identity Disorder."
"Apa itu?"
"Kamu memiliki kepribadian ganda. Kadang kamu merasa menjadi Ahmed, pemuda desa yang lugu. Kadang kamu berpikir dirimu adalah seekor sapi. Dan terakhir kamu mengaku menjadi gadis kecil bernama Ara yang mati dibunuh."Â
"Anda ini siapa?" tanyaku pada pria berseragam putih itu.
"Aku dokter yang bertugas di Rumah Sakit ini."
"Siapa nama Anda?"