"Ah, sehari ini aku belum bertemu dia."
"Ara sejak pagi meninggalkan rumah. Sampai sekarang belum kembali."
Mendengar itu aku bergegas menggiring sapiku. Menuju pulang. Pikiranku gelisah tertuju pada Ara.Â
Apa yang telah terjadi padanya?Â
***
Ara mati.
Berita itu sangat mengagetkanku. Aku berdiri limbung di antara kerumunan orang yang tengah merubung jasad mungil pacar kecilku.
"Kenapa ia mati?" tanyaku bergetar.
"Ara dibunuh."
"Siapa yang tega membunuh dia?" kali ini aku menggeram.
"Seorang pemuda bernama Ahmed!"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!