"Ibu selalu bilang begitu. Tapi kenyataannya uang hasil penjualan sampah-sampah ini tak cukup untuk membeli beras," entah bocah yang mana yang bicara seperti itu. Sang ibu pura-pura tidak mendengar.
"Kalian sudah selesai makan? Jika sudah, serahkan kardus bekas pembungkus nasi itu. Ibu akan kumpulkan untuk diloakkan."
"Ah, ibu, aku masih belum kenyang!"
"Nantilah, Nak. Ibu akan mengais sampah lagi. Berdoalah agar banyak orang kaya yang membuang sisa-sisa makanan mereka."
Sumpah, mendengar itu, aku ingin tetap menjadi sampah.
***
Malang, 25 Agustus 2016
Lilik Fatimah Azzahra
 Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!