Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Gelas Wine

17 Maret 2017   17:43 Diperbarui: 18 Maret 2017   02:00 380
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa yang terpikir olehmu, jika di hadapanmu tetiba disuguhkan dua gelas anggur? Akankah kamu segera mereguknya? 

Tunggu dulu. Tahukah dirimu, suguhan dua gelas anggur itu diracik oleh dua perempuan yang berbeda?

Peracik pertama, seorang perempuan mungil yang manis. Kamu sudah sangat mengenalnya. Ia baik. Tak diragukan lagi. Jika tidak mana mungkin kamu akan memilihnya menjadi pendamping hidupmu.

Peracik kedua, juga seorang perempuan. Tapi kamu belum lama mengenalnya. Bahkan bertemu pun tidak pernah. Lalu mengapa kamu membiarkan ia meracikkan anggur itu untukmu?

Dua gelas anggur dengan gelas yang sama. Hanya warna anggurnya yang berbeda. Gelas pertama berisi anggur merah. Gelas kedua berisi anggur hijau.

Sekali lagi, mana yang ingin kau reguk terlebih dulu?

Yang merah jelas telah memabukkanmu. Emm, hampir tiap malam kamu mencicipinya. Merasakan nikmatnya. 

Yang hijau terlihat menggiurkan. Kamu tergoda ingin mereguknya. Sedikit saja. Tapi kamu ragu. Kamu takut anggur berwarna hijau itu sama memabukkannya dengan anggur berwarna merah.

Dua gelas anggur masih terdiam di atas meja. Belum tersentuh. Menunggumu.

Lalu ketika keputusan final itu sampai pada hatimu, tangan kananmu meraih anggur berwarna merah. Mereguknya hingga tuntas tak berbekas. Kamu biarkan dirimu mabuk berat. Agar tak lagi mengingatkanmu untuk menyentuh anggur berwarna hijau.

Dua gelas anggur berdampingan di atas meja. Satu gelas telah kosong. Hampa. Satu gelas yang lain, masih menunggu. Merana.

***

*Just imagination ^_^

*Tidak untuk dipublikasi 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun