Sepasang mata sejak tadi mengawasi mereka dari balik semak-semak. Sepasang mata elang.Â
Pemilik mata itu terkejut ketika Galuh tiba-tiba saja menoleh ke belakang. Ia menggumam tertahan. Gadis itu! Sepertinya ia pernah mengenalnya.
Sebuah tangan menepuk pundak pemilik mata elang
"Panji! Apa yang kamu lakukan di sini?"
"Ssst...jangan berisik!" Panji meletakkan jarinya di atas bibir.Â
"Eh, kemana mereka?" mata Panji menyapu sekeliling. Ia terlihat sangat kecewa.Â
"Mereka? Mereka siapa?"
"Seorang ibu...dan gadis itu!"
***
Galuh menarik napas lega ketika tanpa sengaja melihat sebuah gubuk tak jauh dari tempatnya berdiri. Bergegas ia menggamit lengan ibunya dan berjalan mendahului.
Galuh mendorong pintu gubuk yang sudah reyot. Didapatinya sebuah bangku panjang di sudut ruangan. Susah payah ia menarik bangku itu. Lalu ia berbalik menjemput sang ibu yang terlihat sangat lelah.