"Hei, cepat katakan pada suamimu. Mau menerima tawaran kami apa tidak!" pria di samping perempuan itu menghardik.
"Pi...mereka menginginkan pasien itu..."
"Aku akan menghubungi Polisi!" Dokter Marwan berteriak.
"Jangan, Pi...jika Papi lapor Polisi, mereka akan membunuh kami."
***
Dokter Ana berjalan terburu-buru di sepanjang koridor Rumah Sakit. Perempuan muda itu terkejut saat melihat Dokter Marwan masih berada di di ujung koridor. Ia segera menghampiri mitra kerjanya itu.
"Belum pulang, Dokter?" tegurnya ramah. Dokter Marwan memberi tanda agar Dokter Ana mendekat.
"Beri aku waktu untuk memikirkan tawaran kalian!" Dokter Marwan sengaja mengeraskan suaranya. Kening Dokter Ana mengernyit.
"Ya, paling tidak hingga esok hari. Tapi ingat, kalian jangan mencoba-coba menyakiti iatri dan anakku!"
Mendengar kalimat terakhir Dokter Marwan, barulah Dokter Ana paham.Â
Pembicaraan dari seberang ditutup. Dokter Marwan menarik napas panjang. Pria itu menatap Dokter Ana dengan pandangan putus asa.