Dokter  Ana membantu menutup kembali sosok yang terbujur di atas ranjang itu dengan selimut.
"Korban kekerasan?" tanya Dokter Marwan dengan  tatapan masih tertuju pada pasien di hadapannya.
"Sepertinya begitu, Dokter. Tapi sayang, identitas perempuan ini tidak dikenali," Dokter Ana menjawab lirih. Sesekali dokter perempuan itu membetulkan letak selang infus.
"Jadi bagaimana ia sampai berada di sini?" Dokter Marwan menautkan kedua alisnya.
"Sorang laki-laki tua menemukan perempuan ini, Dokter. Anda ingin bicara dengannya?"
Dokter Marwan mengangguk.
Dokter Ana keluar ruangan. Sebentar kemudian ia kembali bersama seorang laki-laki tua berpakaian sederhana.
"Saya menemukan perempuan itu dalam keadaan pingsan di tepi jurang. Saat itu saya hendak pulang dari  mencari kayu bakar," laki-laki tua itu berkata pelan. Wajahnya yang keriput tampak kuyu dan takut.
"Keterangan Bapak akan sangat berguna nanti," Dokter Marwan berkata seraya membuka lagi kain penutup pasien di hadapannya.
"Luka pada wajahnya sangat parah," Dokter ahli bedah itu bergumam.