Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

[100HariMenulisNovelFC] (#4) Sang Pelarian

18 Maret 2016   08:49 Diperbarui: 18 Maret 2016   09:11 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kita diam di sini dulu. Ayah dan Gagak Putih pasti sebentar lagi kembali."

Apa yang dikatakan Galuh benar. Sesaat terdengar derap dan ringkik kuda lagi.

"Sst...itu mereka! Jangan bersuara," Galuh menempelkan jarinya pada bibir.

Kedua remaja itu kembali meringkuk. Cukup lama mereka berdiam diri tak bergerak. Sejurus kemudian terdengar langkah kuda menjauh.

"Nah, sekarang kita benar-benar aman!" Galuh menjawil pundak Panji Asmara. Keduanya berdiri lalu keluar dari tempat persembunyian.

"Sebenarnya Gagak Putih mengetahui tempat persembunyian kita. Tapi kuda itu tak mau menunjukkan pada ayahku." Galuh berkata sedih.

"Kuda itu berada dipihakmu?"

"Iya, aku sempat membisikkan padanya untuk menjaga ayah dan merelakan aku pergi."

"Dan ayahmu sosok yang pantang menyerah."

"Ayahku sebenarnya berhati lembut. Cuma karena tuntutan tugas, beliau harus bersikap tegas."

"Apakah ayahmu ikut menyerang Jenggala?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun