Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[HUT RTC] Celana Keramat

2 Maret 2016   10:34 Diperbarui: 2 Maret 2016   11:07 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="celana sumber : indonesian.alibaba.com"][/caption]

Minggu Pertama (Terinspirasi Puisi)

________________

Sejak menikah satu tahun lalu, aku jadi tahu kebiasaan Mas Joko. Suamiku itu suka sekali mengenakan celana drawstring miliknya yang sudah kumal. Meski ujung celana itu sudah ndredet di sana-sini.

"Mas, celanamu kan banyak!" aku mengeluh. 

"Ini celana keramat, As," jawabnya santai. Aku pun tak mampu berbuat apa-apa. Kecuali menatap celana yang dikenakan suamiku itu dengan hati dongkol.

Satu lagi, Mas Joko selalu mencuci celananya sendiri. Tak pernah menyuruhku. Ia melakukannya setiap dua hari sekali.

Saat tidur, Mas Joko selalu melipat celana itu baik-baik dan meletakkannya di samping ranjang kami.

 

***

Pernah terbersit niat untuk mengenyahkan saja celana bulukan itu. Membuangnya ke tempat sampah atau menjadikannya kain pel. Tapi kesempatan itu tak pernah ada. Mas Joko sangat protektif menjaga celana keramatnya.

Suatu sore Mas Joko menghampiriku dengan hanya mengenakan sarung.

"Tolong jahitkan celana ini ya. Bagian belakangnya sobek," ujarnya sembari menyodorkan celana kesayangan.

"Celana ini sobek karena kainnya sudah amoh, Mas! Sudah waktunya dibuang!" sergahku. Seketika wajah Mas Joko memerah. Aku terkejut dibuatnya.

"As, ini celana peninggalan almarhumah ibuku. Beliau menjahit manual dengan tangannya sendiri. Behari-hari, bermalam-malam tidak tidur..." Mas Joko berkata dengan suara bergetar.

Aku tertegun. Rupanya begitulah cara suamiku mengenang kasih sayang wanita yang telah melahirkannya.

 

***

Malang, 02 Maret 2016

Lilik Faimah Azzahra

Ket:

 ndredet ( Jawa ) : jahitannya terlepas

amoh    ( Jawa } : aus karena waktu

 

Sumber Puisi

Celana 1

Karya : Joko Pinurbo

 

Ia ingin membeli celana baru buat pergi ke pesta supaya tampak tampan dan meyakinkan. 

Ia telah mencoba seratus model celana di berbagai toko busana. 

Namun tak satupun yang cocok untuknya.

Bahkan di depan pramuniaga yang merubung dan membujuk-bujuknya ia malah mencopot celananya sendiri dan mencampakkannya.

"Kalian tidak tahu, ya, aku sedang mencari celana yang paling pas dan pantas buat nampang di kuburan."

Lalu ia ngacir tanpa celana dan berkelana mencari kubur ibunya hanya untuk menanyakan,"Ibu, kau simpan di mana celana lucu yang kupakai waktu bayi dulu?" 

 

Karya ini diikutsertakan dalam rangka Ulang Tahun Perdana Rumpies The Club

 

[caption caption="Sumber : www.kompasiana.com"]

[/caption]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun