Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[Lomba Humor PK] Sembunyikan Milik Pak Ustadz

9 Februari 2016   08:08 Diperbarui: 9 Februari 2016   08:41 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

#LOMBAHUMORPK

Kenakalan dan keisengan anak-anak di masa kecil itu mah biasa. Saya juga pernah mengalaminya. Bersama kelompok cewek yang terdiri dari 5 orang, kami pernah bikin kelimpungan seorang guru ngaji.

Ceritanya, surau dekat rumah, sore hari selalu penuh oleh bocah-bocah kecil yang belajar mengaji. Pak Munawar, guru ngaji yang juga bertugas sebagai muadzin, orangnya cukup killer. Siswa ramai sedikit kena kepret pakai rotan. Kebetulan kelompok kami termasuk bocah-bocah bandel yang sulit diatur.

Jadilah kami langganan diomeli oleh Pak Ustadz sekaligus kelompok yang paling sering dapat hadiah sabetan rotan. Perlakuan keras yang kami terima bukannya membuat kami jera, malah membuat kebandelan kami semakin menjadi-jadi.

"Kita kerjain Pak Ustadz, yuk!" ajak seorang teman yang paling sering dapat jatah rotan.

"Yuuuk!!!" serempak kami setuju. Lalu teman kami itu membisikkan rencana yang sungguh, bagi kami sangat luar biasa cemerlang.

Sore itu sebelum acara mengaji dimulai, kami datang ke surau lebih awal dari biasanya. Kami berlima bersembunyi di samping surau bertameng tumpukan batu bata.

Lima belas menit kemudian kami mendengar langkah seseorang.

"Ssst...Pak Ustadz sudah datang!" seru salah seorang teman yang mendapat tugas mengintip.

"Sudah disiapkan alatnya?" tanya saya setengah berbisik. Teman saya mengangguk seraya menunjuk sebuah ranting bambu yang lumayan panjang.

"Oke, sip!" saya pun mengangkat kedua jempol tangan.

 

***

Sebagai murid yang iseng dan bandel, kami hafal betul kebiasaan yang dilakukan oleh Pak Ustadz sebelum memasuki surau. Beliau selalu mengambil air wudhu terlebih dahulu. Tempat wudhu bagi kaum pria terletak pas di samping tumpukan batu bata tempat kami bersembunyi.

Usai melepas klompen, Pak Ustadz menengok kanan kiri. Yakin tidak ada seorang pun yang melihat, beliau mengangkat sarung tinggi-tinggi dan segera melepas CD-nya. Lalu mencantelkan CD itu pada pagar dekat keran air. Nah, ini dia kebiasaan Pak Ustadz yang asik buat dikerjain...hihihi....

Salah seorang teman berjalan mindik-mindik mendekati pagar seraya membawa ranting bambu yang sudah disiapkan. Dengan hati-hati dan gerakan super cepat ia menyambar CD tersebut menggunakan ujung ranting bambu. Sreeet....berhasil!

CD itu berwarna putih mangkak. Selayak membawa bendera musuh tanda menyerah, teman kami menenteng CD tersebut dengan riang gembira.

"Nih, berhasil. Trus mau diapain?"

"Lempar aja ke atas genting! Buat penangkal hujan!" usul saya. Semua setuju. Dan jadilah CD milik Pak Ustadz nangkring di atas genting surau.

Kami tertawa cekikikan tiada henti. Rupanya Pak Ustadz sudah selesai berwudhu. Beliau tidak menyadari bahwa barang miliknya telah raib.

"Hai, kenapa kalian ribut sendiri? Ayo segera wudhu dan sholat Asar berjamaah!" Pak Ustadz menegur kami yang masih berhaha-hihi.

"Baik Pak Ustadz...!!!" kami pun berhamburan mengambil air wudhu. Salah seorang teman membisiki saya.

"Lik, Pak Ustadz celingak-celinguk tuh.... Pasti beliau mikir, surau ini ada setannya!"

Huuuaaa...!!! Kami pun tertawa lagi.

 

***

Malang, 09 Februari 2016

*Lilik Fatimah Azzahra

*Kisah masa kecil ini diceritakan kembali dalam rangka ikut memeriahkan moment lomba humor yang diadakan oleh Planet Kenthir. Salam humor....:)

*Sumber gambar:www.kompasiana.com

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun