Â
Uang itu masih kugenggam. Erat. Selembar uang lima ribuan. Cukup bagiku untuk mewujudkan keinginan yang akhir-akhir ini terus membayangiku.
Aku siap melangkah ketika seorang pengamen datang. Menyanyikan lagu Camelia milik Ebiet G Ade. Lagu kesukaanku. Suaranya merdu mendayu-dayu. Membuatku tanpa pikir panjang lagi menyodorkan selembar uang lima ribu yang sejak tadi kugenggam.
"Terima kasih," pengamen itu tersenyum sumringah sebelum pergi.
Kuambil satu lembar lagi uang lima ribuan. Kali ini tekadku sudah bulat. Kulangkahkan kaki menuju toko Pak Jayadi, penjual barang-barang keperluan sehari-hari yang berjarak dua ratus meter dari rumahku.
Tapi baru beberapa langkah meninggalkan rumah, seorang ibu sepuh, peminta-minta membuat langkahku terhenti.
"Jeng, beri sedikit sedekah...."
Serta merta kuberikan selembar uang lima ribuan yang sedari tadi kugenggam. Ibu sepuh itu menerimanya dengan wajah penuh suka cita.
"Terima kasih, Jeng. Semoga banyak rezeki, sehat selalu dan panjang umur...."
"Amin..." tanpa sadar aku mengamininya.
Aku berbalik kembali menuju rumah. Mengambil selembar uang lima ribu dari dalam dompetku. Ah, tinggal satu. Kuselipkan uang itu ke dalam saku celana.