Bunda Lilik menginterogasi Didi di ruang tengah.
"Siapa saja yang bareng mandi di sungai sama kamu?"
"Ada Mas Aji, Guru Sarwo, dan Mas Imam...."
"Jadi kalian berempat,ya...." Bunda Lilik mulai mencatat nama-nama tersebut pada selembar kertas.
"Apakah celana ketiga teman kamu juga hilang?"
Didi menggeleng.
"Hmm, ini aneh. Jadi cuma celana kamu saja yang raib." Bunda menatap Didi serius. Didi mengangguk.
"Please, ya, Bun. Bantuin nemuin. Coz pada celana itu ada barang berharganya...." Didi mulai mingsek-mingsek.
"Hah, barang apa-an?" mata Bunda Lilik langsung terbelalak.
"Ada, deh, Bun. Semacam barang bukti," wajah Didi berubah tersipu.
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!