Sejak kecil saya ini penggemar berat dongeng dan suka sekali mendongeng. Menurut saya dongeng itu tidak saja menghibur tapi juga mendidik. Pesan moral yang terdapat dalam sebuah dongeng mampu menggerakkan hati kita untuk melakukan suatu perubahan. Tentunya perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang positip.
Dan satu lagi, membaca dongeng atau mendengar dongeng, membuat kita merasa awet muda. Tidak percaya? Cobalah Anda membuka buku dongeng yang Anda suka. Maka Anda akan bernostalgia lagi menjadi anak-anak yang bahagia dan hidup dalam imajinasi negeri dongeng.
Tapi tahukah Anda bahwa dongeng yang selama ini kita kenal, yakni Putri Salju dan Cinderella memiliki versi berbeda? Yuk, kita simak apa saja perbedaan menurut versi Disney dan versi Grimm.
Putri Salju Versi Disney
Siapa yang tak kenal dongeng Putri Salju? Putri cantik yang tinggal bersama ibu tiri dan harus diusir dari istana karena kecantikannya. Dalam versi Disney diceritakan, ibu tiri ingin membunuh Putri Salju. Ia memerintahkan pengawal membawa Putri Salju ke dalam hutan dan mengambil hatinya. Ternyata sang pengawal tidak sampai hati membunuh Putri Salju. Pengawal meninggalkan Putri Salju di dalam hutan yang akhirnya sang putri bertemu dengan 7 kurcaci.
Ibu tiri mengira Putri Salju sudah mati. Tapi cermin ajaib mengatakan bahwa Putri Salju masih hidup dan kecantikannya tetap tak terkalahkan. Ibu tiri yang jahat menjadi sangat murka. Lalu ia mendatangi Putri Salju. Ia menyamar sebagai nenek renta penjual apel beracun untuk membunuh Putri Salju.
Dalam kisah versi Disney ini Putri Salju tidak mati melainkan hanya mati suri. Ia akan terbangun jika ada seorang pangeran datang dan menciumnya. Ah, so sweet...
Mengenai nasib ibu tiri ia mati akibat didorong ke dalam jurang oleh 7 orang kurcaci.
Versi Grimm Bersaudara
Dalam versi asli, menurut Grimm, Putri Salju tinggal bersama ibu kandungnya. Bukan ibu tiri. Ibu kandung menginginkan tidak saja hati, melainkan juga jantung anaknya. Pun ada tiga cara yang digunakan untuk mencelakakan Putri Salju. Yakni menggunanakan korset yang ketat, sisir beracun, dan apel beracun. Cara Putri Salju terbangun pun bukan karena ciuman sang Pangeran. Melainkan karena peti kaca yang berisi Putri Salju mengalami guncangan hebat dan pecah. Saat pecah itulah Putri Salju terbangun. Agak garing ya endingnya....
Trus, ibu kandungnya mati karena dipaksa menari dengan memakai sepatu besi panas. Waduh...