"Tahu artinya, Le?" Kakek menatapku sambil tersenyum. Aku menggeleng. Ah, Kakek, membuatku tersipu malu. Aku ini lahir dan dibesarkan di Jawa tapi aku nggak paham sama sekali Bahasa Jawa dalam Kidung itu.
"Ndak usah pingas-pringis seperti itu, Le. Wajar kamu nggak ngerti bahasa Kidung ini. Kan anak sekarang jarang yang tertarik pada sastra Bahasa Jawa," ujar Kakek seolah memahami jalan pikiranku.
"Artikan, dong, Kek!" pintaku. Kakek mengangguk.
Â
Nabi Isa dengan kelebihannya merasuk dalam napasku
Nabi Yakub di pendengaranku
Yusuf di wajahku
Nabi Dawud suaraku
Kanjeng Nabi Sulaeman kesaktianku
Nabi Ibrahim nyawaku
Idris rambutku
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!