Mohon tunggu...
Lilik Fatimah Azzahra
Lilik Fatimah Azzahra Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Seorang ibu yang suka membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Kepada : Pak Jati

12 Oktober 2015   10:22 Diperbarui: 9 Mei 2022   23:10 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Katur dumateng Pak Jati,

Seiring dengan alunan gending Asmaradhana, saya berharap bisa menulis surat lagi untuk Pak Jati. Surat saya yang terdahulu, yang saya  tulis berabad-abad yang lalu pada secarik daun lontar, nyatanya tak pernah sampai. 

Saya masih ingat betul kapan menulis surat itu. 

Bertepatan dengan satu tahun umur Jabang Tetuka atau Gatutkaca yang terlahir dari rahim Dewi Arimbi. Di mana Arjuna tengah bertapa untuk mendapatkan petunjuk dari dewa agar bisa memotong tali pusar sang Jabang Tetuka. 

Saat itulah saya merangkai kata demi kata.

Pak Jati mugi pinaring rahayu slamet.

Surat yang seharusnya sudah panjenengan terima, ternyata mengalami kendala. Di tengah perjalanan menuju Keprabon, merpati pos utusan saya terpaksa berbalik arah. 

Telah terjadi peperangan antara Sri Rama dan Rahwana. 

Menurut penuturan sang merpati, Pak Jati tengah ikut bergabung sebagai wadyabala Hanoman si kera putih untuk membantu Sri Rama dalam lakon Ramayana.

Terpaksa saya menyimpan surat itu kembali dan menyelipkannya di sela-sela lumbung padi.

Kini abad telah berganti. Tiba-tiba saya mendengar kabar bahwa ada sosok misterius yang tengah melakukan tapabrata di kawah Gunung Kemukus. Saya yakin, sosok itu pasti Pak Jati. 

Buru-buru saya membongkar lumbung padi. Berharap menemukan kembali surat yang lama terselip. Tapi bukan surat yang saya temukan, melainkan selendang milik Dewi Nawangwulan yang sengaja disembunyikan oleh Jaka Tarub.

Yah, terpaksa saya harus menulis surat lagi sebagai pengganti surat yang hilang. Untunglah saya masih ingat apa isi surat yang saya simpan berabad-abad lamanya itu.

Gegaraning wong akrami
Dudu banda dudu rupa
Amung ati pawitane
Luput pisan kena pisan
Lamun gampang luwih gampang
Lamun angel angel kalangkung
Ten kena tinumbas arta

Matur sembah takzim katur Pak Jati. Mugi layang punika saget katrami amrih wilujeng. 

Malang, 12 oktober 2015

Lilik Fatimah Azzahra

 

 

*Sumber gambar :archive.kaskus.co.id

 NB:Ikuti event surat menyurat di http://m.kompasiana.com/androgini/even-surat-menyurat-di-kompasiana_5618f89b4123bd16f20001f

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun