Mohon tunggu...
Elfa Syukrina
Elfa Syukrina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Agribisnis SV IPB

Mahasiswa Manajemen Agribisnis SV IPB

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kecemasan Masyarakat akibat Kasus Covid-19 Semakin Meningkat

15 Juli 2021   12:39 Diperbarui: 15 Juli 2021   13:31 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coronavirus disease atau yang biasa kita kenal dengan nama COVID-19. Virus ini pertama kali muncul di kota Wuhan, China akhir tahun 2019 dan sudah menyebar ke hampir seluruh penjuru dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri virus ini mulai menyebar sekitar awal tahun 2020. Kasus covid pertama kali di Indonesia ditemukan di Depok pada bulan Maret 2020 dan menyerang 2 warga Depok tersebut. Virus ini termasuk virus yang menyerang sistem pernapasan pada manusia dan dapat menular melalui droplet orang yang terinfeksi. Gejala yang dapat ditimbulkan berupa flu, demam, kesulitan bernapas, serta hilangnya kemampuan mencium bau dan perasa.

Berdasarkan data Worldometers, hingga saat ini sudah ditemukan sekitar 158.953.101 kasus terinfeksi virus corona di seluruh dunia (Kompas, 2021). Menurut data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, ditemukan sekitar 1.677.272 kasus positif corona di Indonesia (Mei, 2021). 

Bertambahnya jumlah kasus yang terinfeksi setiap harinya menyebabkan masyarakat menjadi cemas akan terpapar virus tersebut. Hal ini membuat pemerintah menerapkan sistem PSBB di Indonesia guna memutus rantai persebaran covid-19. Dengan adanya aturan ini membuat beberapa sektor kehidupan menjadi lemah terutama pada sistem ekonomi dan pendidikan. 

Banyak tempat usaha menjadi tutup akibat terdampak pandemi, akibatnya banyak orang yang kehilangan pekerjaan dan mengalami kelaparan karena tidak memiliki biaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena banyaknya yang terdampak pandemi ini pemerintah menyiapkan dana bantuan untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Tenaga kesehatan sebagai garda terdepan untuk melawan virus corona berperan penting untuk menangani kasus ini, banyak dari mereka yang rela meninggalkan keluarganya demi membantu korban yang terpapar. Banyak juga rumah sakit yang beralih fungsi menjadi rumah sakit khusus darurat covid guna menampung banyaknya pasien yang kian hari kian bertambah jumlahnya. 

Seperti yang dilakukan oleh dr. Aulia Giffarinnisa yang rela mempertaruhkan nyawa demi menjadi tenaga kesehatan di Rumah Sakit Darurat COVID-19 Wisma Atlet, Jakarta. Selain itu, perawat juga sangat berperan penting untuk memberi edukasi kepada masyarakat tentang upaya pencegahan virus corona. Tidak dapat dipungkiri sampai saat ini pun masih banyak masyarakat yang masih awam tentang protokol kesehatan yang baik dan benar.

Hingga saat ini jumlah kasus terinfeksi virus corona semakin bertambah karena ditemukannya virus corona varian baru. Kasus positif di Indonesia mengalami kenaikan yang drastis setiap harinya. Menurut KPC-PEN kasus positif covid terbaru telah mencapai 2,37 juta kasus dan DKI Jakarta menjadi kota penyumbang korban tertinggi sekitar 23,9% (Juli, 2021). 

 Hal ini membuat masyarakat yang semula sudah tenang menjadi panik kembali. Untuk menanggapi masalah ini pemerintah langsung menerapkan PPKM darurat pada daerah Jawa-Bali guna menekan angka kasus positif covid-19. Hal ini bisa terjadi karena tidak sedikit masyarakat yang masih mengabaikan protokol kesehatan, bahkan ada pula yang masih meremehkan dan tidak percaya akan keberadaan virus ini. Banyak anak-anak muda yang berkumpul tidak mematuhi protokol kesehatan, justru hal ini lah yang dapat membahayakan keluarga yang ada di rumah.

Banyaknya berita yang beredar mengenai jumlah pasien covid yang semakin bertambah membuat masyarakat umum menjadi cemas, serta banyaknya berita duka yang tersebar di sosial media maupun lingkungan sekitar. Rasa cemas yang berlebihan ini lah yang menjadi salah satu penyebab tubuh mudah terpapar oleh virus corona. Karena imun tubuh menurun memudahkan virus untuk menyerang tubuh kita. 

Oleh karena itu kita sebagai masyarakat khususnya generasi muda harus lebih bijak dalam memilih berita yang ada di sosial media dan tidak perlu cemas. Kita cukup tetap dirumah dan selalu mematuhi protokol kesehatan yang ada serta selalu berfikir positif demi sama sama menekan angka kasus positif covid di Indonesia dan menyudahi pandemi yang sudah dialami selama setahun belakangan ini.

Referensi

Susilo, Adityo. 2020. “Coronavirus Disease 2019 “ http://jurnalpenyakitdalam.ui.ac.id/index.php/jpdi/article/view/415

Gustav Rizal, Jawahir. 2021. “Hingga Hari Ini,158 juta Orang Terinfeksi Virus Corona di Dunia” https://www.kompas.com/tren/read/2021/05/10/093000865/hingga-hari-ini-158-juta-orang-terinfeksi-virus-corona-di-dunia?page=all

Kamil, Irfan. 2021. “1.677.274 Kasus Covid-19 di Indonesia dan Imbauan Presiden agar Masyarakat Tak Optimisme Berlebihan” https://nasional.kompas.com/read/2021/05/03/06573921/1677274-kasus-covid-19-di-indonesia-dan-imbauan-presiden-agar-masyarakat-tak?page=all

Cerita dokter Relawan di Garda Terdepan Penanganan COVID-19 https://covid19.go.id/p/berita/cerita-dokter-relawan-di-garda-terdepan-penanganan-covid-19

Peta Sebaran COVID-19 https://covid19.go.id/peta-sebaran

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun