Mohon tunggu...
Elfan PraditaRusmin
Elfan PraditaRusmin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Siswa SMA Citra Berkat Citra Raya, kelas 12 IPS 1

Saya adalah siswa SMA yang ingin menampilkan artikel untuk tugas bahasa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dukungan Masyarakat terhadap Energi Nuklir

27 Januari 2023   08:29 Diperbarui: 27 Januari 2023   08:44 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Energi nuklir saat ini sudah menjadi sumber energi alternatif yang paling efisien. Negara-negara maju saat ini sudah membangun reaktor nuklir sebagai sumber energi listrik mereka. Namun ada banyak yang harus pertimbangan sebelum menggunakan energi nuklir salah satunya adalah lokasi yang tepat membangun reaktor nuklir.

Reaktor nuklir pertama dibangun di Amerika Serikat pada 20 Desember 1951. Projek tersebut diberi nama percobaan EBR-I, berlokasi di Arco, Idaho, Amerika Serikat. Reaktor nuklir berfungsi untuk menjaga reaksi nuklir secara berantai yang menghasilkan energi yaitu energi listrik.

Sebelum nuklir digunakan sebagai sumber energi, nuklir digunakan juga sebagai alat perang yaitu bom atom. J. Robert Oppenheimer atau bapak bom atom, dikenal sebagai penemu dari bom nuklir Oppenheimer bertanggung jawab pada desain dan penelitian bom atom pada laboratorium di Los Alamos. Diberi nama “Little Boy” bom nuklir pertama dijatuhkan di Hiroshima pada 6 Agustus 1945.

Karena penggunaan nuklir untuk kebutuhan perang, akhirnya berdampak pada ketakutan dunia terhadap nuklir. Tidak sedikit negara yang menolak penggunaan nuklir terutama senjata nuklir. Saat ini ada kelompok negara yang menolak penggunaan nuklir.

Masyarakat Indonesia pada awalnya menolak nuklir untuk digunakan di Indonesia, namun saat ini lebih dari 75% warga Indonesia mendukung penggunaan nuklir sebagai sumber energi listrik. Lokasi yang menjadi pilihan pemerintah untuk membangun reaktor nuklir adalah kepulauan Bangka Belitung dan Kalimantan. Daerah tersebut dipilih karena daerah tersebut tidak rawan gempa bumi. Reaktor nuklir sangat sensitif dengan gempa bumi, gempa bumi bisa mengakibatkan bocornya reaktor nuklir. Bocornya reaktor nuklir dapat berakibat buruk bagi kesehatan manusia.

Indonesia saat ini masih menggunakan batu bara sebagai sumber utama penghasil listrik. Selain mencemari udara, batubara Indonesia juga diperkirakan akan habis pada tahun 2030. Indonesia harus segera beralih dengan energi yang lebih baik yaitu energi nuklir. Energi nuklir lebih ramah lingkungan dan efisien, dengan menggunakan energi nuklir kualitas udara Indonesia dapat lebih baik.

Rusia siap membantu Indonesia membangun Reaktor nuklir dan menjual uranium sebagai bahan bakar nuklir. Hal ini bisa menjadi kesempatan Indonesia untuk berkembang. Dengan begitu Indonesia akan memperoleh banyak listrik, tentunya dengan kemajuan kendaraan listrik saat ini bisa menjadi jalan keluar untuk masalah polusi udara di Indonesia. Masyarakat bisa mulai beralih ke kendaraan listrik.

Indonesia saat ini bisa mulai beralih menggunakan energi nuklir. Selain dari efisiensi dan ramah lingkungan, para rakyat Indonesia sudah banyak yang mendukung. Sebaiknya Pemerintah segera merealisasikan untuk membangun reaktor nuklir di Indonesia, untuk Indonesia yang lebih maju.***

Elfan Pradita Rusmin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun