Mohon tunggu...
IDRIS ELRUMI
IDRIS ELRUMI Mohon Tunggu... Full Time Blogger - PENDIDIK

Belajar mengembangkan literasi dan menyalurkan hobi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka Hati

1 November 2022   19:43 Diperbarui: 1 November 2022   19:52 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku dengar dari bisikan angin yang tengah berhembus dari rintiknya hujan, sesekali suaranya riuh bak jerit anak kecil menahan isak tangis. Mungkin angin ingin berbicara kepadaku?

Ku dengar suara riuhnya disela jendela kamarku yang terbuka, menikmati datangnya malam bersama teh hangat yang ku teguk sambil menatap hujan.

Aku nikmati manisnya secangkir teh hangat, ku hayati jatuhnya air hujan yang serasa damai udaranya membawa kesejukan. 

Entah, harus bagaimana aku saat ini?, ingin menjerit, aku takut !!!, takut semua orang tahu bahwa aku tengah bersedih.

Ingin ku bicarakan semua pada hujan, tetapi hujan tak pernah dengarkan keluh kesahku. Ingin bicara kepada angin, angin tak jua kembali lagi, karena aku tak mengindahkan pesan darinya....

Lantas, kepada siapa aku bicara?

Kepada manusia?, ahh....aku sudah banyak dikecewakan!

Kekecewaan ini amatlah dalam!, bahkan lebih pedih dari sayatan pisau yang membuat luka.

Tuhan....

Beri aku jalan!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun