Nak....
Engkau adalah penyemangat dalam setiap terohen cita-citaku untuk membahagiakan engkau dan ibumu
Engkau begitu terlelap tertidur, sehingga tak terasa ciuman bibirku dikeningmu
Engkau adalah kunci kebahagiaan dalam dunia ini, sementara hingga saat ini apa yang aku lakukan demi dirimu belum lah yang terbaik
Nak....
Ketahuilah perjuanganku membahagiakanmu akan berlanjut, sampai kelak kau mendapatkan duniamu tanpa bantuan diriku
Diriku rela peras keringat, asalkan dirimu merasa bahagia dan tercukupi
Aku tak memikirkan apa-apa, selain memikirkanmu untuk bahagia
Nak....
Terkadang rasa amarah memuncak, melihat kenakalanmu
Tetapi, tak sedikitpun hati ini kecewa atau pun terluka karena tingkah dan ulahmu
Ketahuilah....
Itu semua penawar kerinduanku saat aku jauh darimu
Karena begitulah, rasa kasih sayang ayah terhadap anaknya.....
Nak....
Meskipun dunia ini belum mampu aku taklukan
Aku akan torehkan kebahagian untukmu, agar kelak engkau bisa hidup dengan layak
Semua tercukupi.....
Cita-citamu terpenuhi.....
Nak.....
Maafkan ayah, yang belum memberikan dirimu sesuatu yang terbaik
Aku berjanji, sekuat tenaga aku akan membuat dirimu bahagia selamanya
Nak....
Engkau adalah segalanya bagiku
Engkau adalah segala jejak dan bayang dalam setiap balutan penyemangat pekerjaanku
Karena engkau....
Adalah pelita dalam gelap segala cita-citaku
Semoga nanti engkau bisa melanjutkan kehidupanku jauh lebih baik dariku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H