Mohon tunggu...
IDRIS ELRUMI
IDRIS ELRUMI Mohon Tunggu... Full Time Blogger - PENDIDIK

Belajar mengembangkan literasi dan menyalurkan hobi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta Tak Harus Memiliki

4 Maret 2018   20:19 Diperbarui: 4 Maret 2018   22:41 957
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cinta tak harus memiliki, ironi bukan kalau kita merasakan hal seperti itu. Cinta adalah karunia yang diberikan Tuhan kepada mahluknya. Setiap manusia pernah merasakan cinta, namun jika cinta tersebut bertepuk sebelah tangan rasanya sungguh menyedihkan dan menyakitkan.

Cinta bisa dikatakan luapan kasih sayang sesama pasangan baik dengan pacar maupun dengan pasangan suami istri. Namun saya tidak akan membahas cinta dengan suami istri.

Cinta terhadap pasangan adalah sebuah perasaan manusiawi pada diri seseorang. Jatuh cinta memang rasanya begitu indah yang dirasakan dua insan sedang di mabuk cinta, cinta dirasakan bagi orang yang telah beranjak dewasa dan sudah mengenal lawan jenis satu sama lain.

Sepertinya hampir setiap orang di dunia ini pernah mengalami yang namanya one sided love, alias cinta bertepuk sebelah tangan. Karena jika kedua orang saling jatuh cinta itu baru namanya keajaiban. Jadi, kalau kamu sudah menemukan pasangan yang mencintaimu dan kamu mencintainya bersyukurlah karena kamu sedang mengalami keajaiban.

Ketika kamu sedang jatuh cinta, wajar saja kamu rela melakukan segalanya demi membahagiakan pasangan. Kamu bersedia berkorban untuknya. Namun, lama-kelamaan kamu tahu pasangan tidak mencintaimu seperti kamu mencintainya. Hingga akhirnya kamu sadar, cinta kamu padanya ternyata hanya bertepuk sebelah tangan.

Tidak semua hubungan dimulai dengan cinta bertepuk sebelah tangan, tetapi banyak yang berakhir seperti itu secara mengenaskan. Cinta yang bertepuk sebesebelah tangan.
Tidak semua hubungan dimulai dengan cinta bertepuk sebelah tangan, tetapi banyak yang berakhir seperti itu secara mengenaskan. Cinta yang bertepuk sebelah tangan umumnya disebabkan oleh ketidakmampuan pasangan membedakan antara cinta dan obsesi semata yang dirasakan pada awal hubungan. Jika kamu merasa cintamu ternyata bertepuk sebelah tangan, segera kenali tanda-tandanya sebelum kamu tersakiti lebih jauh lagi.


Cinta bertepuk sebelah tangan tak ubahnya seperti mitologi Sisifus itu. Orang yang mencintai seseorang tapi bertepuk sebelah tangan bagaikan sedang terjerat dalam kutukan nihilisme. Kamu tahu nihilisme? Ini adalah sebuah fenomena di mana segala sesuatu menjadi nonsense. Menjadi nggak bernilai lagi. Nggak ada faedahnya sama sekali.

Tapi sekali lagi, kenapa banyak orang bertahan dalam situasi bertepuk sebelah tangan. Termasuk kamu. Kenapa masih mau terus-terusan sakit hanya demi mencintai orang yang bahkan bukan milikmu. Yang bahkan adalah milik orang lain. Yang bahkan, adalah orang yang nggak peduli sama sekali pada perasaanmu. Kira-kira kenapa banyak diantara kita menikmati tragedi cinta bertepuk sebelah tangan.


Cinta tak semuanya sejalan , ada yang saling ada yang bertepuk sebelahtangan lalau bagai mana cinta yang kita bangun ternyata hanya bertepuk sebelah tangan. Ironis sekali kedengarannya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut bisa terjadi pada siapa saja. Bahkan terkadang kamu yang mengalaminya akan merasa bahwa kamu yang berlaku salah. Karena terlalu membesarkan perhatian yang kamu terima dari seseorang.


Namun kehidupan akan terus berjalan. Tidak perlu menyesali secara berlebihan apa yang menimpa kamu. Yakinkan bahwa mungkin orang yang kamu sukai bukan orang terbaik yang patut mendapatkan cinta kamu. Berikut ini ada beberapa hal yang dapat kamu lakukan untuk menolong diri kamu sendiri dan mengeluarkan diri kamu dari rasa sedih yang terkadang berkepanjangan.

1.  Jangan Menyalahkan Diri Sendiri
Kebanyakan dari kamu mungkin
akan menyalahkan diri sendiri dengan mempertanyakan kenapa hal ini bisa
menimpa kamu. Seandainya lebih berhati-hati dan tidak mengembangkan
perasaan lebih jauh atas semua perhatian dan kasih sayangnya, mungkin
hal ini tidak akan pernah terjadi. Hal seperti itu akan kerap menghantui
pikiran kamu. Tapi untuk saat ini jauhkan rasa bersalah dari hati kamu.
Jangan buat pengandai-andaian. Dan jangan pernah membayangkan hal-hal
yang tidak berguna.


2. Sadari Posisi Kamu
Sadarilah, betapa besar rasa suka kamu pada
dirinya, dia tidak akan membalas perasaan kamu. Kamu tidak bisa membuat
seseorang jatuh cinta pada kamu walaupun segigih apapun usaha kamu.
Lebih baik kamu berusaha mencari kesibukan untuk menghilangkan perasaan
kamu yang besar padanya.


3. Yakinkan Bahwa Kita Akan Mendapatkan Yang Terbaik.
Kamu pantas mendapatkan seseorang yang menghargai dan peduli dengan kamu. Untuk itu tanamkan keyakinan pada diri kamu bahwa suatu saat kamu akan memperoleh yang terbaik, seperti yang diharapkan. Dengan keyakinan seperti itu kamu bisa menanamkan rasa percaya diri untuk melangkah ke masa depan yang lebih baik.

4. Jangan Mengembangkan Perasaan Kamu
Mungkin kamu sempat berpikir bahwa penolakan tersebut hanyalah masalah waktu. Dan kamu berusaha memperbaiki diri habis-habisan untuk mendapatkan perhatiannya kembali. Jangan pernah mencoba-coba mendapatkannya kembali, kamu tidak akan pernah berhasil. Sepertinya hal tersebut telah terlambat. Jika ingin berubah lakukan untuk diri sendiri. Dan sekarang sudah waktunya memikirkan diri kamu sendiri.


5. Carilah Orang Lain Yang Mengerti Kamu
Saat seperti ini adalah saat yang tepat untuk mencari teman sebanyak-banyaknya. Atau mencari keluarga atau teman yang dapat memahami perasaan kamu. Berbagilah dengan mereka, siapa tahu dari mereka,kamu mendapatkan pelajaran yang patut diikuti.


6. Tekuni Hobi
Lakukan hobi ataupun segala sesuatu yang membuat kamu gembira. Lepaskan pikiran dan perasaan dari segala sesuatu yang sudah lewat. Caranya dengan menyibukkan diri.


7. Buka Lembaran Baru
Tutup kesedihan kamu. Buka lembaran baru dalam kehidupan . Bila merasa marah, kecewa atau hal yang lainnya, mungkin hal tersebut perasaan yang wajar dan normal-normal saja. Tapi tentukan kapan kamu harus melepaskan 'masa berkabung' dengan menentukan cita-cita dan harapan baru.


8. Jangan Terburu-buru Mencari Pengganti
Jangan terburu-buru mencari orang lain sebagai pengganti. Tidak adil untuk orang tersebut. Berikan waktu untuk diri kamu supaya pulih terlebih dahulu dan bisa menerima kehadiran seseorang dengan sepenuh hati bukan karena ingin lari dari kenyataan.

9. Jangan Terlalu Obsesif
Jika kamu merasa tidak dapat mencegah diri untuk mengejar-ngejarnya, carilah bantuan secara profesional. Masa depan kamu terbentang luas. Bangkit dari kesedihan dan Badai pasti berlalu. Dan cita-cita kamu akan mudah dicapai dengan pikiran dan hati yang jernih. Bila belum bisa bangkit dari rasa tersebut, kamu akan ketinggalan satu langkah di belakang dari orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun