Mohon tunggu...
IDRIS ELRUMI
IDRIS ELRUMI Mohon Tunggu... Full Time Blogger - PENDIDIK

Belajar mengembangkan literasi dan menyalurkan hobi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hidup Anak di "Zaman Now", Tidak Berarti Tahu Segalanya

3 Februari 2018   12:26 Diperbarui: 3 Februari 2018   12:32 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan zaman semakin modern dan canggih yang tak terbantahkan membuat hidup semakin penuh tantangan. Era digital yang ada di zaman sekarang lebih memudahkan manusia melakukan semua hal baik dalam pekerjaan rumah tangga, pekerjaan kantor, pekerjaan sekolah ataupun pekerjaan lainnya. Era digital membuat suatu hal menjadi lebih mudah dan cepat. Tetapi ironisnya, teknologi semakin canggih, dunia digital semakin banyak justru kebingungan dalam menggunakannya.

Jika di lihat era tahun 80an, yang mana teknologi dan dunia digital belum semeriah saat ini. Sekalipun ada teknologi dan dunia digital belum secanggih sekarang ini. Salah satu contoh Hp(Handphone), di era 80an teknologi handphone pada aplikasi yang dimiliki pada handphone belum tersedia dengan baik di era tersebut hanya terdapat beberapa aplikasi saja, seperti sms, game, jam dan pengaturan.

Jika dilihat secara mata kepala sendiri, sekarang sudah banyak aplikasi yang terdapat dihandphone yang sudah terpasang seperti layanan aplikasi internet, aplikasi musik, aplikasi game dan lain-lainnya.

Tetapi mirisnya teknologi semakin canggih justru malah manusia banyak yang gagap teknologi. Salah satu contoh anak-anak usia sekolah, tentunya sebagai pendidik pasti mengalami hal yang sama seperti saya, yaitu merasa kesulitan mengajarkan teknologi dan dunia digital ke siswanya. Hampir semua siswa buta pengetahuan tentang tekhnologi, padahal mereka hidup di zaman sekarang bukan hidup di era 80an yang mana teknologi dan dunia digital belum berkembang dengan pesat.

Permasalahan ini tentunya menjadi fenomena yang sering terjadi pada sekolah-sekolah. Dunia teknologi dan digital yang diterapkan dalam sekolah terdapat pada ekskul atau diluar jam pelajaran seperti ekskul komputer. 

Kenyataannya siswa bingung cara mengoperasikan sebuah perangkat lunak seperti komputer, aneh bukan?, di zaman modern, teknologi dan digital sudah canggih tetapi tidak bisa memanfaatkanya. Untuk mengatasi permasalahan tersebut,tentunya sebagai pendidik harus ekstra keras memberikan bimbingan belajar pada dunia teknologi dan digital ini. 

Selain itu, kurangnya kesadaran dan minat maupun kemauan siswa di era zaman sekarang atau dalam bahasa pergaulan "zaman now" pada teknologi dan digital tidak begitu merespon dunia modern. Aneh bin ajaib bukan?. Meskipun sebagian mampu mengoperasikan teknologi dan dunia digital, namun tidak mampu menguasai sepenuhnya dan ilmu yang didapatkan pada dunia teknologi dan digital tidak dipergunakan untuk hal-hal kebaikan, selalu memanfaatkannya dengan hal-hal yang sia-sia. 

Misalkan anak bisa menggunakan handphone canggih dengan layanan internet, mereka lebih suka bermain game online, facebook, instagram, BBM, Line ataupun sebagainya, dibandingkan mengakses hal-hal yang bermanfaat seperti mencari tugas sekolah ataupun hal yang bermanfaat lainnya.

Hidup anak di zaman sekarang, dibilang tidak mampu bersaing dalam sumber daya manusianya, justru teknologi dan dunia digital semakin canggih mereka masih gagap dengan teknologi. Sungguh meperihatinkan dan ironis bukan?, seharusnya anak zaman sekarang jauh lebih baik dalam memanfaatkan teknologi, mereka lebih suka berleha-leha dibandingkan belajar dari hal yang bermanfaat.

Jika generasi penerus kita seperti itu, bagaimana kemajuan sumber daya manusia yang ada diindonesia seandainya generasi berikutnya masih buta dengan teknologi. Jika sudah seperti ini justru melibatkan berbagai element dan harus turut andil dalam membangun perkembangan bangsa. 

Peran Pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah tingkat kecamatan dan desa, sekolah dan orang tua maupun peran masyarakat setempat sangat dibutuhkan demi menciptakan generasi jaman milenial yang mampu bersaing di zaman eraglobalisasi dan menjadi generasi bangsa yang maju, sukses dan mandiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun