Assalamualaikum Wr. wb
Salam sejahtera untuk kita semua
Nama : Nehrul Fatra Elfahmi
Prodi : PGPAUD
NIM : 221340000225
peserta ujian bimbingan bapak Dr.Wahidullah
Dalam proses pembelajaran, keberhasilannya dikukur berdasarkan pada ketercapaian, kompetensi yang kompetensi yang ditetapkan sejak awal kegiatan pembelajaran, sehingga semua pihak yang berpartipasi aktif dalam proses pembelajaran (peserta didik dan pendidik telah mengetahui arah pembelajarannya.
Kedua belah pihak perlu bekerja sama sedemikian rupa, saling mendukung sehingga memungkinkan ketercapaian kompetensi yang ditetapkan ,secara menyakinkan dan untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.Diperlukan langkah ,agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai.
Pembelajaran kewarnegaraan sebagai proses dan produk mestinya mampu memberikan kontribusi sumbangan yang cukup signifikan dalam meningkatkan kecerdasan peserta didik.Materi pembelajaran kewarnegaraan salah satu bahan ajar yang sangat penting karena itu pembelajaran yang hanya dengan ceramah saja mungkin membosankan peserta didik.
Maka pendidik memberikan motivasi dengan berbagi cara .Salah satunya dengan pendekatan pembuatan artikel dengan tema “Budayakan Hubbul Wathon Minal Iman”.
Atas dasar pemikiran diatas maka pembelajaran kewarnegaraan disamping meresapi juga upaya untuk peningkatan keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan Allah SWT dapat diaktuwalisasi kan sebagai warga Negara yang tahu hak dan kewajibannya.Tema ini penulis kemukakan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarnegaraan yang bertema”Budayakan Hubbul Wathon Minal Iman”.Dalam tema Budayakan Hubbul Wathon Minal Iman,pada kalimat ini terdiri:
a.Budayakan
b.Hubbul Wathon
c.Minal Iman
PEMBAHASAN
a.Budayakan
Kata budayakan adalah dari akar kata budaya artinya hasil,cipta,rasa dan karya manusia dalam memnuhi kebutuhan hidupnya yang tambah kompleks, yang meliputi: pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat, kecakapan, dan kebiasaan. Penulis membatasi arti budaya dari sisi membiasakan dengan aktifitas. Warga Negara seharusnya mengetahui bahwa Negara kita merupakan Negara yang kaya akan keanekaragaman budaya, dibanding Negara-negara lain.
Di samping warga masyarakat mengetahui juga harus bangga dengan keragaman budaya yang dimiliki. Sudah barang tentu budaya-budaya yang kita miliki seharusnya lebih mencintai. Dengan mencintai kebudayaan itu salah satu wujud kepedulian dan pengakuan kita terhadap budaya itu sendiri.
Dewasa ini masyarakat kita khususnya para remaja sudah tidak menghiraukan norma budaya yang ada.Hal itu terbukti dengan maraknya penyelewengan, penyimpangan perilaku contoh :budaya kita suka rukun damai dengan seksama, mereka malah suka bertengkar, tawuran antar teman, bahkan yang mencolok tawuran antar sekolah saja sering terjadi.Budaya nenek moyang sopan dan santun sekarang ditinggalkan diganti dengan perilaku terhadap baik kepada orang tua maupun kepada pendidik.Sudah tidak menghormati bahkan berani melawan.Jika hal ini dibiarkan tidak segera diatasi tidak mustahil cinta tanah air hilang ditelan banjir.