Mohon tunggu...
Elfa AlfiaMuhfita
Elfa AlfiaMuhfita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Seni Mengatur Keuangan: Penganggaran Investasi Saham

19 Juni 2024   21:36 Diperbarui: 19 Juni 2024   22:16 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Order Book Saham (source:www.detik.com)


Memulai investasi saham bagaikan petualangan seru untuk mencapai tujuan keuangan. Namun, layaknya petualangan lainnya, persiapan matang adalah kunci utama. Salah satu aspek penting adalah penganggaran investasi saham.

Artikel ini akan memandu Anda dalam membuat anggaran investasi saham yang efektif dan realistis, sehingga Anda dapat berinvestasi dengan bijak dan mencapai tujuan keuangan dengan optimal.

Langkah 1: Hitung Penghasilan dan Pengeluaran Bersih

Langkah pertama adalah memahami kondisi keuangan Anda saat ini. Catatlah semua penghasilan bulanan Anda, baik dari gaji, pekerjaan sampingan, maupun penghasilan lain. Di sisi lain, catat pula semua pengeluaran bulanan Anda, termasuk kebutuhan pokok, cicilan, tagihan, dan gaya hidup.

Hitunglah penghasilan bersih Anda dengan mengurangi total pengeluaran dari total penghasilan. Penghasilan bersih ini merupakan dana yang potensial untuk diinvestasikan.

Langkah 2: Tetapkan Tujuan Investasi

Tujuan investasi adalah arah yang ingin Anda capai melalui investasi saham. Tujuan ini dapat bersifat jangka pendek, seperti membeli gadget baru, atau jangka panjang, seperti dana pensiun.

Memiliki tujuan yang jelas akan membantu Anda menentukan berapa banyak dana yang perlu diinvestasikan dan dalam jangka waktu berapa.

Contoh Tujuan Investasi:

  • Jangka pendek: Membeli gadget baru dalam 1 tahun (Rp5.000.000)

  • Jangka menengah: Liburan ke luar negeri dalam 3 tahun (Rp20.000.000)

  • Jangka panjang: Dana pensiun dalam 25 tahun (Rp1.000.000.000)

Langkah 3: Kenali Profil Risiko Anda

Profil risiko adalah tingkat toleransi Anda terhadap ketidakpastian dalam berinvestasi. Semakin tinggi profil risiko Anda, semakin besar potensi keuntungan, namun diiringi dengan potensi kerugian yang lebih tinggi pula.

Berikut beberapa kategori profil risiko:

  • Konservatif: Anda lebih memilih investasi yang stabil dengan risiko rendah, meskipun potensinya kecil.

  • Moderat: Anda menginginkan keseimbangan antara potensi keuntungan dan risiko.

  • Agresif: Anda berani mengambil risiko tinggi untuk mendapatkan potensi keuntungan yang lebih besar.

Pahami profil risiko Anda untuk menentukan jenis saham yang sesuai dengan toleransi Anda.

Sebagai contoh:

  • Profil Konservatif: Anda dapat mempertimbangkan berinvestasi di saham blue chip yang memiliki reputasi baik dan dividen stabil, seperti BCA.

  • Profil Moderat: Anda dapat memadukan saham blue chip dengan saham growth yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, namun dengan risiko yang lebih besar.

  • Profil Agresif: Anda dapat berinvestasi di saham growth dan mempertimbangkan saham spekulan dengan potensi keuntungan yang sangat besar, namun dengan risiko yang sangat tinggi.

Langkah 4: Alokasikan Dana Investasi

Setelah mengetahui penghasilan bersih, tujuan investasi, dan profil risiko, saatnya mengalokasikan dana untuk investasi saham.

Berikut beberapa pedoman umum:

  • Pemula: 10% - 20% dari penghasilan bersih

  • Moderat: 20% - 40% dari penghasilan bersih

  • Agresif: 40% - 60% dari penghasilan bersih

Ingatlah untuk selalu menyisihkan dana darurat sebelum berinvestasi. Dana darurat ini minimal setara dengan 3-6 bulan pengeluaran bulanan Anda.

Contoh Alokasi Dana:

  • Penghasilan Bersih: Rp10.000.000

  • Profil Risiko: Moderat

  • Alokasi Dana: 30% = Rp3.000.000

Langkah 5: Pilih Jenis Saham yang Tepat

Pasar saham menawarkan berbagai jenis saham dengan karakteristik dan risikonya masing-masing. Lakukan riset dan pelajari berbagai jenis saham, seperti saham blue chip, saham growth, saham dividen, dan lain sebagainya.Pilihlah saham yang sesuai dengan tujuan investasi dan profil risiko Anda. Diversifikasikan portofolio Anda dengan berinvestasi di beberapa jenis saham untuk meminimalisir risiko.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun